:
Oleh Wawan Budiyanto, Sabtu, 3 September 2016 | 22:04 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 496
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mempromosikan potensi produk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ke tujuan utama pasar ekspor seperti negara-negara Eropa.
Menurut Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, Hal tersebut dilakukan mengingat produk fashion Indonesia telah dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi beberapa desainer terbaik Indonesia untuk mengikuti pameran fashion tingkat internasional seperti Collection Première Moscow (CPM),” katanya Jumat (2/9).
Sejumlah industri yang terlibat berpartisipasi pada Pameran CPM 2016, yakni Itang Yunasz Ready to Wear, Ardistia New York, Alleira Batik, dan Warnatasku. Pameran ini diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus sampai 3 September 2016.
Ia menjelaskan, program promosi tersebut merupakan inisiasi dari Kemenperin bersama Badan Ekonomi Kreatif, Garuda Indonesia Airlines, dan Kementerian Perdagangan, yang diharapkan menjadi lokomotif bagi produk industri TPT Indonesia agar dapat go international dengan lebih ekspansif.
“Produk fashion Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Daya kreativitas dari generasi muda terus tumbuh. Terbukti dari karya mereka yang membanjiri pasar fashion, baik secara online maupun di bazar-bazar label indie,” ujarnya.
Dalam upaya memperluas pasar ekspor, dijelaskannya, perlu upaya membangun posisi strategis sehingga pihak luar dapat melihat dan mengenal keunggulan dan kekhasan dari produk industri TPT Indonesia.
"Promosi yang masif terkait potensi dan kreativitas, termasuk keunikan ragam kain yang kita miliki serta kolaborasinya dengan dunia fashion sehingga menjadi busana ready to wear yang unik, yang kami sebut fashion craft,” tuturnya.
Sigit mengharapkan, lima sampai sepuluh tahun ke depan, industri TPT Indonesia sudah siap menyambut para pembeli dari luar negeri yang hadir pada pameran internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Sehingga target indonesia menjadi pusat industri fashion muslim dan fashion Asia pada 2020 dan 2025 dapat tercapai.
“Diharapkan nantinya para buyers tidak ragu lagi untuk melakukan buying trip ke negara kita dengan menghadiri acara-acara fashion yang digelar,” ujarnya.
Beberapa kegiatan fashion dalam negeri yang telah dikenal, diantaranya Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, serta Jakarta Fashion and Food Festival.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan mendorong pembukaan pasar industri TPT nasional ke Uni Eropa karena peluangnya masih cukup besar.
“Jadi, kalau pasarnya telah terbuka, kami yakin berpotensi meningkatkan pasar industri tekstil nasional hingga dua kali lipat dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan,” katanya.