:
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 1 September 2016 | 11:48 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 343
Jakarta, InfoPublik – Maritime and Port Authority of Singapore (MPA Singapura) meluncurkan kegiatan Safety @Sea di Singapura dengan mengangkat tema Building a Resilient Safety @Sea Culture. Indonesia, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diundang dalam acara ini.
Kegiatan tersebut dalam rangka mempromosikan keselamatan pelayaran kepada dunia Internasional. Konferensi Keselamatan Pelayaran Internasional ini merupakan suatu forum komunikasi maritim yang membahas berbagai aspek keselamatan pelayaran, mulai dari aspek keselamatan kapal, keselamatan penumpang dan awak kapal, strategi manajemen keselamatan, kegiatan pelatihan, serta navigasi pelayaran dan pencegahaan kecelakaan/tubrukan kapal.
Diperkirakan lebih dari 30 orang pembicara internasional dan para ahli dari berbagai sektor industri maritim, serta 350 orang peserta lokal dan internasional menghadiri kegiatan ini untuk berbagi pengalaman dan ilmu tentang keselamatan pelayaran.
Selain diisi dengan kegiatan konferensi dan diskusi, pada kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Safe Passage Video for Singapore Strait yang berisi video dan modul pelatihan yang ditujukan untuk melengkapi pelaut dengan informasi navigasi yang berharga sebelum transit di Selat Malaka.
Para peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi Port Operation Control Centre (POCC) Vista dan melakukan observasi pada acara simulasi Fire Exercise (Ferex). Konferensi Keselamatan Pelayaran Internasional ini dibuka oleh Menteri Koordinator Infrastruktur & Menteri Transportasi Singapura, Mr. Khaw Boon Wan.
Adapun Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Mr. Kitack Lim didaulat sebagai keynote speaker yang menyoroti pentingnya menanamkan budaya keselamatan pelayaran di seluruh aspek transportasi laut.
Di samping itu, Mr. Kitack Lim juga menekankan pentingnya pengembangan pelatihan dan karir, serta menjelaskan mengenai tantangan industri pelayaran yang tengah dihadapi. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan yang memiliki hubungan baik dengan MPA Singapura diundang secara khusus untuk menghadiri acara Safety @Sea bersama dengan maritime administration negara-negara sahabat lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengirimkan perwakilannya selaku Delegasi Indonesia yaitu Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ir. Sugeng Wibowo, MM.
Menurut Sugeng, dengan diundangnya Indonesia khususnya Ditjen Hubla Kemenhub dalam acara ini menunjukan bahwa Ditjen Hubla memiliki peran aktif di lingkup kerjasama Internasional khususnya di negara-negara ASEAN. "Forum internasional ini memberikan kesempatan bagi masyarakat maritim untuk berkumpul dan berbagi informasi dan pengalaman sehingga kita bisa banyak belajar dari para ahli dan pembicara terkenal pada konferensi tersebut," kata Sugeng Wibowo, Rabu (31/8).
Sugeng juga berharap dengan aktifnya Indonesia di berbagai forum internasional maka akan semakin mempererat kerjasama dan memperluas networking dengan para pelaku indiustri maritim sekaligus memperkuat posisi Indonesia di negara-negara ASEAN sebagai negara yang selalu mendukung kebijakan internasional di bidang keselamatan pelayaran.
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM berharap agar institusinya dapat lebih meningkatkan peranannya sekaligus bekerjasama dengan organisasi regional dan internasional guna meningkatkan standar keselamatan pelayaran. Lebih lanjut Tonny menambahkan bahwa banyaknya insiden laut di seluruh dunia yang menyebabkan hilangnya nyawa, kehilangan kapal dan kerusakan lingkungan menjadi pembelajaran yang penting bagi kita untuk menyadari pentingnya penegakan aturan keselamatan pelayaran.
"Selalu jadikan keselamatan pelayaran menjadi budaya yang harus terus menerus diimplementasikan oleh para pelaku di sektor transportasi laut. Ditjen Hubla tentunya akan selalu memberikan dukungan terhadap upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh organisasi internasional dan juga negara-negara lain dalam mewujudkan keselamatan pelayaran,” kata Tonny.
“Forum ini dapat dimanfaatkan oleh Ditjen Hubla untuk menyampaikan, membagi dan mengimplementasikan hal-hal baik terkait dengan keselamatan pelayaran,” tambah Tonny.
Di samping itu, Delegasi Indonesia juga mendapat kehormatan untuk menghadiri jamuan makan malam bersama Sekretaris Jenderal IMO, yang hanya diikuti oleh undangan terbatas. Hal tersebut menandakan hubungan baik dan kedekatan yang dimiliki antara Indonesia dengan organisasi maritim internasional atau IMO, di mana saat ini Indonesia merupakan Anggota Dewan IMO Kategori C periode 2016-2017.