Menteri PUPR Imbau Pembangunan GBK Perhatikan SMK3

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 16 Agustus 2016 | 10:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 484


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hadimuljono mengimbau pembangunan dan rehabilitasi venues Gelora Bung Karno (GBK) perhatikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 

"Memperhatikan SMK3 maka pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan menjadi lebih tertib," ujar Menteri Basuki hadimuljono di Jakarta, Senin (15/8). 

Pembangunan SMK3 yang perlu dicontoh pelaksanaannya, lanjut dia, adalah proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang dibangun di Ibukota Jakarta. Dengan melakukan hal tersebut dipercaya pembangunan yang dilakukan akan menjadi lebih rapi dan teliti. 

"Bangunan tersebut berada di tengah kota, maka harus bener-benar rapi agar hasilnya nanti bisa dibanggakan," imbuhnya. 

Diketahui, Empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun yang ditandatangani antara lain, renovasi Stadion Utama GBK dengan penyedia jasa PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 769,6 miliar, renovasi Stadion Renang (Aquatic) dengan penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 274,6 miliar.

Kemudian renovasi Stadion Hoki, Panahan, dan Sepak Bola A/B/C dengan penyedia jasa PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan nilai kontrak Rp 95,5 miliar dan renovasi Stadion Tennis Indoor dan Tennis Outdoor centercourt dengan penyedia jasa PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 92,8 miliar.

Lalu lima paket kegiatan konsultasi manajemen konstruksi antara lain, manajemen konstruksi induk pembangunan dan renovasi bangunan venues dan penataan kawasan komplek GBK dan Wisma Atlet Kemayoran dengan penyedia jasa PT Virama Karya (persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 5,8 miliar, lalu manajemen konstruksi Stadion Utama GBK dengan penyedia jasa PT Deta Decon dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar.

Kemudian manajemen konstruksi stadion renang (aquatic) GBK dengan penyedia jasa PT Sangkuriang dengan nilai kontrak Rp 4 triliun dan manajemen konstruksi lapangan hoki, panahan, lapangan sepakbola A/B/C GBK dengan penyedia jasa PT Artefak Arkindo dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar dan manajemen konstruksi stadion tenis indoor, tenis outdoor centercourt GBK dengan penyedia jasa PT Arkitek Team Empat dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar.

Pembangunan/rehabilitasi venues GBK tersebut dilakukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan Asian Games XVIII pada 2018 mendatang.  

Renovasi GBK ditargetkan akan selesai pada Oktober 2017 karena pelaksanaan Asian Games XVIII akan berlangsung pada Agustus 2018 mendatang. Renovasi GBK tersebut belum termasuk kawasannya karena ini baru venues-nya seperti GBK, atletik, panahan, tenis indoor dan lainnya.