Penandatanganan Kerjasama Pembiayaan KPA Dengan Bank Penyalur KUR

:


Oleh Putri, Rabu, 11 Mei 2016 | 12:17 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 342


Jakarta, InfoPublik - Penandatanganan perjanjian kerjasama pembiayaan antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dalam hal ini Kementerian Koperasi UKM, dengan bank penyalur KUR. Sebanyak 35 bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank telah direkomendasikan oleh OJK untuk menjadi penyalur KUR.

Deputi Pembiayaan Kemenkop UKM Braman Setyo mengatakan untuk menjadi penyalur KUR, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Antara lain mendapat rekomendasi dari OJK, membangun SIKP dengan Kementerian Keuangan, membangun sistem informasi dengan perusahaan penjamin, dan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan KPA. "Dari 35 bank dan LKBB, sebanyak 15 bank telah membangun sistem online dengan SIKP dan mendapat rekomendasi dari Kementerian Keuangan untuk menjadi bank penyalur KUR. Dan sisanya sebanyak 20 bank sedang berproses," jelasnya, Selasa (10/5).

Lanjut Braman, penandatanganan perjanjian kerjasama ini sebagai titik awal bagi bank penyalur KUR. Dengan bertambahnya bank penyalur, diharapkan akan mempercepat realisasi penyaluran KUR tahun ini. Tercatat, realisasi penyaluran KUR per 7 Mei 2016 sebesar Rp39,12 triliun kepada 1.640.524 debitur. Rinciannya, BRI Rp29.061,7 miliar kepada 1.504.367 debitur, BNI Rp4.122,6 miliar kepada 16.302 debitur. Bank Mandiri Rp5.916,5 miliar kepada 119.005 debitur, Bank Sinarmas Rp9,7 miliar kepada 592 debitur, Bank NTT Rp11,9 miliar kepada 252 debitur, dan Bank Kalbar Rp0,8 miliar kepada enam debitur.

Sekretaris Kemenkop UKM Agus Muharram dalam sambutannya mengatakan eksistensi KUR juga melibatkan multi sektor dan multi dimensi, partisipasi masyarakat dari level Presiden hingga pelaku usaha mikro dan kecil. Tak hanya bank milik pemerintah dan bank pembangunan daerah, kini bank swasta pun sudah mulai turut menjadi penyalur KUR. "Koperasi juga tengah digodok untuk menjadi penyalur KUR. Sektor KUR juga sudah berkembang ke sektor lain. Sekarang sudah ada KUR khusus TKI dan UKM yang berorientasi ekspor," jelas Agus.