:
Oleh Baheramsyah, Selasa, 10 Mei 2016 | 15:45 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 288
Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pangan masih menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Tantangannya ada tiga hal.
Tiga tantangan ini menurut Jusuf Kalla tak mungkin lepas dari pangan yaitu pertambahan penduduk, cuaca dan lingkungan.
Kalla menjelaskan, pertambahan penduduk menjadi tantangan di bidang pangan karena membuat lahan pertanian yang semakin terbatas lantaran dibangunnya perumahan dan pemukiman sebagai tempat tinggal.
"Penduduk bertambah, pada ujungnya ada masalah. Kenapa selalu menjadi masalah? Karena pertama penduduk bertambah, kecilnya lahan makin terbatas akibat penduduk," ujarnya saat menghadiri HUT Perum Badan Urusan Logistik ke-49 di kantor Bulog, Jakarta, Selasa (10/5).
Tantangan kedua, masalah perubahan iklim yang sulit diprediksi. Akibatnya kata Jusuf Kalla hal ini menyebabkan hasil panen sering kali terganggu yang mengakibatkan pasokan pangan terhambat.
“Masalah iklim yang selalu berubah kadang-kadang besar climate change. Pangan selalu terganggu masalah iklim," tuturnya.
Ketiga, masalah pola makan penduduk Indonesia yang perlahan sudah mulai berubah. Terutama di daerah Timur Indonesia seperti Papua dan Maluku yang tadinya pangan utamanya berupa sagu, sekarang berubah mengkonsumsi beras.
"Masalah pola makan yang berubah. Dulu ada kebutuhan sagu, karena di Papua, Maluku orang makan sagu, sekarang semuanya makan beras," ujarnya.