:
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 6 Mei 2016 | 13:00 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 716
Jakarta, InfoPublik - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengungkapkan, terdapat 53 penerbangan yang berasal dari rute domestik dan internasional yang mengalami penundaan sebagai akibat ditutupnya Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar – Bali.
Penutupan singkat ini dilakukan sesuai Notam No A1322/16 pada Rabu (4/5) kemarin guna kegiatan pemeliharaan runway.
"Keluarnya Notam nomor A1325/16 oleh otoritas bandara setempat yang membuka kembali Bandara Denpasar pada pukul 20.33 WITA, meskipun melegakan namun cukup berpengaruh pada operasional penerbangan Garuda Indonesia, terlebih di masa libur panjang seperti saat ini. Total 53 penerbangan Garuda Indonesia mengalami delay, namun berhasil kami tangani dengan baik," ujar Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar.
Benny mengatakan, penanganan terakhir dari penerbangan Garuda Indonesia adalah penerbangan internasional, yakni 76 penumpang Garuda Indonesia asal Denpasar tujuan Haneda.
Para penumpang tersebut sesuai standar prosedur pelayanan Garuda Indonesia diberikan kompensasi berupa akomodasi dan kemudian diterbangkan pada Kamis (5/5) malam dengan penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Osaka, untuk selanjutnya diterbangkan ke Haneda menggunakan maskapai lain.
Adapun rute-rute penerbangan domestik dari dan ke Denpasar yang terdampak antara lain Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Lombok, Manado, Palembang, Timika dan Jayapura. Sementara rute-rute penerbangan internasional dari dan ke Denpasar yang terdampak antara lain Singapura, Jepang (Tokyo dan Osaka), Korea, Beijing dan Australia (Sydney, Melbourne dan Perth).
"Semua penanganan keterlambatan atas situasi tersebut sesuai standar operasional penerbangan dan layanan kepada penumpang yang berlaku, dimana Garuda Indonesia telah memberikan kompensasi kepada para penumpang yang penerbangannya terdampak dan tertunda, memberikan akomodasi bagi penumpang yang penerbangannya dibatalkan, dan memfasilitasi dengan penerbangan menggunakan maskapai lain. Di samping itu, Garuda Indonesia juga telah menyampaikan informasi terkait situasi tersebut kepada publik melalui channel social media," jelas Benny.