:
Oleh Amrln, Minggu, 1 Mei 2016 | 18:54 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 414
Jakarta, InfoPublik - Ekonom Developmen Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,2 persen hingga akhir 2016.
"Pertumbuhan ekonomi di 2016 lebih baik dibanding tahun lalu yang hanya di bawah lima persen yakni 4,8 persen. Tahun ini kemungkinannya 5,2 persen," kata Gundy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/4).
Gundy memaparkan, capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tersebut dikarenakan Indonesia masih memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi, dengan didorong kenaikan pertumbuhan investasi dan belanja pemerintah yang lebih efektif dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, lanjut Gundy, pertumbuhan konsumsi juga relatif stabil apalagi sektor ini menjadi pilar utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Pertumbuhan ini 75 persen berasal dari dalam negeri, yakni investasi dan konsumsi domestik. Berbeda dengan Singapura atau Hongkong yang memang lebih export oriented," katanya.
Menurutnya, perrtumbuhan ekonomi Indonesia pada jangka panjang bisa mencapai enam persen dalam lima tahun ke depan jika pemerintah tidak lagi bergantung pada komoditas.
"Dulu bisa bergantung dari komoditas, sekarang tidak lagi. Yang dilakukan pemerintah sudah benar dengan menargetkan sektor manufaktur dan industri jadi driver of growth," pungkasnya.