ADB Tingkatkan Pembiayaan Infrastruktur di Indonesia

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 12 Februari 2016 | 14:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 308


Jakarta, InfoPublik - Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao menyampaikan peningkatan dukungan pembiayaan untuk Indonesia menjadi USD 2 miliar per tahun selama lima tahun ke depan yaitu 2016-2020, atau total senilai US$10 miliar.

“Presiden ADB mengatakan siap membantu pembiayaan proyek-proyek infrastruktur kita,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima Presiden ADB Takehiko Nakao di Istana Merdeka, Jumat (12/2).

Di samping itu, lanjut Sofyan, ADB juga akan memberikan pinjaman langsung ke bank. “Karena pinjaman di ADB ini bunganya murah, rentangnya itu nggak sampai 2%. Tenornya mungkin ada yang sampai 30 tahun,” papar Sofyan.

Selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending).

Pinjaman berbasis hasil, lanjut Sofyan, merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan.

“Dengan demikian mereka tidak terkait pada sistem tender, ikut sistem tender kita saja, karena dianggap sistem tender Indonesia sudah cukup baik,” kata mantan Menko Perekonomian itu.

Terakhir, Sofyan Djalil menambahkan bahwa proyek yang paling penting terutama adalah sektor energi.

Dalam pertemuan dengan ADB, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil.