:
Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 19 Januari 2016 | 08:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 294
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengungkapkan, pihaknya memperoleh apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo atas percepatan realisasi program kerja tahun anggaran 2016.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub JA Barata mengatakan, hal tersebut diungkapkan Presiden saat menyaksikan penandatanganan kontrak 12 paket kegiatan strategis Kemhub senilai Rp2,071 triliun di Jakarta, Senin (18/1). "Presiden mengatakan akan terus mendorong penandatanganan kontrak di awal tahun anggaran agar kegiatan lebih dapat diatur dengan mudah dan uang dapat beredar di masyarakat secepat-cepatnya, sehingga ekonomi akan bertumbuh," jelas Barata di Jakarta, Senin (18/1).
Tidak hanya itu, lanjut Barata, Presiden juga berpesan kepada seluruh jajaran Kemhub, untuk memberi kesempatan kepada kontraktor daerah. Apabila memang menggunakan kontraktor berskala nasional, dapat menggunakan sub kontraktor di daerah sehingga peredaran uang merata di seluruh daerah dan juga dilakukan dengan padat karya sehingga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
Kemhub, menurut Presiden, harus meningkatkan program keperintisan untuk menurunkan perbedaan harga di satu daerah dengan daerah lainnya sehingga tingginya biaya transportasi dapat dikurangi.
Selain itu, Kemhub harus meningkatkan pelayanan berbasis kereta api karena kereta api dapat mengangkut penumpang/barang dengan jumlah banyak dengan biaya rendah.
Presiden juga berpesan kepada seluruh jajaran Kemhub untuk bekerja lebih baik lagi sehingga diharapkan tahun 2016, penyerapan anggaran dapat meningkat di atas 90 persen. Oleh karena itu, seluruh jajaran Kementerian harus terus mengecek dan mengontrol seluruh pekerjaan.
"Presiden meminta Menteri Perhubungan dan seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kemhub memiliki kecerdasan jalanan, tidak hanya melihat dari balik meja karena anomali dan distorsi adanya di lapangan," kata Barata.
Sementara itu, dalam laporannya kepada Presiden, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan pada akhir Januari 2016, kontrak kegiatan yang akan ditandatangani berjumlah 273 paket kegiatan senilai Rp14,242 Triliun atau 34,15 persen dari total anggaran belanja modal dan belanja barang tidak mengikat tahun 2016. Sedangkan hingga Maret 2016, Menteri Perhubungan menargetkan penandatanganan kontrak sebesar 70 persen.
Menteri Perhubungan juga melaporkan total anggaran Kemhub pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp48,465 Triliun akan digunakan untuk empat fokus program prioritas yaitu, Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi sebesar Rp12,501 Triliun (25,79 persen), Peningkatan Kapasitas sebesar Rp24,810 Triliun (51,19 persen), Peningkatan Kualitas Pelayanan sebesar Rp3,132 Triliun (6,46 persen), serta Tata kelola dan Regulasi sebesar Rp8,020 Triliun (16,55 persen).
Dua belas kegiatan strategis yang dilakukan kontrak pada 18 Januari 2016 tersebut yaitu, pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan segmen R.53.008 pada Satker Perhubungan Darat Provinsi Sulbar di Mamuju, Sulawesi Barat dengan nilai kontrak Rp4,5 Miliar dan subsidi operasional angkutan jalan pada Satker Perhubungan Darat Provinsi Lampung dengan nilai kontrak Rp3 Miliar.
Subsidi angkutan laut perintis/lima trayek kontrak subsidi perintis/penugasan dengan nilai kontrak Rp89,9 Miliar di wilayah Indonesia Timur, subsidi angkutan ternak Kupang Bima Tg. Perak Tg. Emas Cirebon di Kupang, NTT dengan nilai kontrak Rp7,7 miliar, subsidi angkutan laut dalam rangka penyelenggaraan tol laut dengan nilai kontrak Rp 71,8 milyar, dan Repowering KN. Merak, Kantor Distrik Navigasi Kelas I Bitung di Bitung, Sulawesi Utara dengan nilai kontrak Rp 25,1 milyar.
Selanjutnya konstruksi perpanjangan landas pacu dari 2.060 m x 45 m menjadi 2.500 x 45 m pada Bandara Domine Eduard Osok Sorong di Sorong, Papua Barat dengan nilai kontrak Rp41,6 Miliar, perluasan gedung terminal Bandara Raden Inten Lampung di Lampung dengan nilai kontrak Rp98,6 miliar, serta pekerjaan pelapisan runway, taxiway, dan apron Bandara Syukuran Aminuddin Amir di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah dengan nilai kontrak Rp28,9 miliar.
Pembangunan jalan kereta di Km 236.000 hingga Km 237.000 sepanjang 3.000 m.sp emplasment Dumai pada Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara di Sumatera Utara dengan nilai kontrak Rp32,1 miliar, dan perawatan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian milik negara (IMO) di Sumatera Jawa dengan nilai kontrak Rp1,65 Triliun, dan yang terakhir adalah kontrak pembangunan gedung kelas charlie kampus baru Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar, Sulawesi Selatan dengan nilai kontrak Rp17,01 miliar.