Sukseskan Vaksinasi Lanjutan, RI Terima Lima Juta Vaksin Sinovac Siang Ini

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 17 Januari 2022 | 14:57 WIB - Redaktur: Untung S - 406


Tangerang, InfoPublik - Pemerintah Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19.

Pada  kedatangan vaksin tahap ke-197 ini, telah tiba sejumlah 5.000.000  dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,  Kota Tangerang,  Provinsi Banten, sekitar pukul 13.20 Waktu Indonesia Barat (WIB), pada Senin (17/1/2022).

Berdasarkan pantauan InfoPublik di  Bandara Soekarno-Hatta, vaksin Sinovac tersebut diangkut menggunakan maskapai Cathay Pacific CX 777.

Vaksin tahap ke-197 tersebut diperoleh melalui direct purchase atau pengadaan langsung.

Sementara itu, program vaksinasi lanjutan atau booster COVID-19 telah mulai dilaksanakan sejak 12 Januari 2022 lalu sesuai arahan Presiden Joko Widodo. 

Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi menyukseskan program vaksinasi lanjutan atau booster agar imunitas terjaga dan penularan COVID-19 terkendali, terutama di tengah ancaman penyebaran varian Omicron.

“Segera laksanakan vaksinasi booster bagi yang sudah mendapatkan kesempatan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, Jumat (14/1/2021).

Vaksinasi booster, kata Johnny, dapat mempertahankan tingkat kekebalan, memperpanjang masa perlindungan dan mengendalikan penularan COVID-19.

Terlebih mengingat penyebaran varian Omicron masih mengancam terjadinya gelombang peningkatan kasus berikutnya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster). 

Menkominfo menuturkan, SE tersebut ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan direktur rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi booster sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

Menurut Menkominfo, diketahui dari sisi kesehatan, ada tiga alasan penting mengapa harus melakukan vaksinasi booster.

 Pertama, adanya kecenderungan penurunan antibodi 6 bulan pasca vaksinasi terutama di tengah kemunculan varian baru termasuk Omicron. Kedua, sebagai bentuk usaha adaptasi masyarakat hidup di masa pandemi COVID-19.

Ketiga, menjadi hak warga Indonesia untuk mengakses vaksin demi perlindungan diri dan komunitas. 

Sebelumnya, Kemenkes melaporkan sampai Minggu (16/1/2022), cakupan vaksinasi dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 telah mencapai 297.388.581 suntikan.

Cakupan gabungan tiga dosis tersebut mengalami kenaikan dibandingkan Sabtu (15/1/2022) sebanyak 296.408.274 juta dosis suntikan.

Cakupan vaksinasi secara detail untuk dosis pertama mencapai 176.301.989 (84,65 persen) dan dosis kedua 119.746.532 (57,49 persen) dari total sasaran 208.265.720 orang.

Sedangkan dosis ketiga yaitu boster vaksin untuk tenaga kesehatan mencapai 1.340.060 (91,23 persen) dari total sasaran 1.468.764 orang. 

Total sasaran vaksinasi nasional sejumlah 208.265.720 orang terdiri dari tenaga kesehatan (1.468.764 orang), lanjut usia (21.553.118 orang), petugas publik (17.327.167 orang), masyarakat rentan (141.211.181 orang), kelompok usia 12-17 tahun (26.705.490 orang), dan kelompok anak usia 6-11 tahun (26,5 juta orang).

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmiz mengatakan, vaksinasi dosis lengkap untuk 208,2 juta warga sasaran ditargetkan akan dicapai pada pertengahan  2022.

Foto: Taofiq Rauf/InfoPublik