Tambahan 1,2 Juta Dosis Vaksin Pfizer Tiba 

:


Oleh Tri Antoro, Sabtu, 1 Januari 2022 | 15:36 WIB - Redaktur: Untung S - 1K


Tangerang, InfoPublik - Di awal 2022, Indonesia mendapatkan tambahan pasokan vaksin Pfizer sebanyak 1.236.000 dosis. Vaksin ini merupakan donasi dari kerja sama yang dibangun antara negara Italia beserta dengan COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility. 

Kedatangan vaksin yang masuk dalam tahap ke-187 ini, sampai di tanah air sekitar pukul 14.30 WIB melalui Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada Sabtu (1/1/2022) . Menggunakan maskapai Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR954. 

Vaksin kali ini, didapatkan melalui skema kerja sama bilateral yang melibatkan antara pemerintah Indonesia, pemerintah Italia, dan organisasi internasional dunia yang menaungi program berbagi dosis bersama COVAX Facility. Beberapa unsur tersebut, melakukan kerja sama untuk berupaya mengendalikan wabah global COVID-19. 

Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L Marsudi mengatakan, Indonesia mendukung sepenuhnya upaya berbagi dosis atau dose sharing vaksin COVID-19 yang dilakukan antar negara. Sehingga, mewujudkan kesetaraan akses vaksin COVID-19 bagi seluruh negara di belahan dunia. 

Seperti yang ditunjukkan pada beberapa waktu lalu, Indonesia mendapatkan sejumlah dosis vaksin dari berbagai merek. Upaya ini, merupakan buah hasil dari kerja sama yang dijalin secara intensif dengan berbagai pihak. 

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada sejumlah negara yang telah berbagi dosis kepada Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi melalui siaran virtual beberapa waktu lalu. 

Indonesia membuka diri, terhadap sejumlah bantuan-bantuan berbagai vaksin dari negara-negara lain yang  rencananya akan datang dari negara sahabat. pada Juli 2021. Terdapat sejumlah negara yang telah memberikan sejumlah vaksin yakni Jepang, Belanda, Uni Emirat Arab (UEA), Belanda, Inggris, dan Australia. 

"Jalur pengadaan komersial maupun dari dukungan internasional dan bilateral direncanakan terus tiba. Pemerintah akan terus bekerja keras untuk memastikan ketersediaan vaksin bagi Indonesia," tutur Retno. 

Kedatangan masif vaksin dari berbagai merek ini, merupakan upaya pemerintah dalam melindungi segenap masyarakat dari wabah global COVID-19. Mengingat, saat ini pemerintah telah berhasil menurunkan secara signifikan kasus positif COVID-19 dalam beberapa waktu belakangan. 

Kunci dari penanganan hal ini, adalah upaya gencar vaksinasi yang telah dilakukan dalam beberapa belakangan ini. Berdasarkan rilis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 31 Desember 2021 terdapat sekitar 161.320.351 orang yang telah divaksin dosis pertama, sebanyak 113.849.477 orang yang telah divaksin dosis kedua, dan sebanyak 1.288.837 tenaga kesehatan (nakes) yang mendapatkan dosis ketiga. 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menyatakan laju vaksinasi nasional tercatat meningkat dalam seminggu terakhir, atau minggu ketiga Desember 2021, hingga mencapai 1,2 juta dosis per hari.

Hal di atas, merupakan langkah pemerintah untuk mencegah penyebaran varian COVID-19 Omicron secara luas di masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

“Laju rata-rata vaksinasi dalam seminggu terakhir mengalami peningkatan sejak vaksinasi anak dimulai, menjadi sekitar 1,2 juta dosis per hari,” ujar Menkominfo di Jakarta pada Rabu (29/12/2021). 

Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, laju vaksinasi nasional ditopang oleh peningkatan vaksinasi bagi kalangan rentan di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali. 

Sedangkan program vaksinasi anak usia 6-11 tahun dinilai telah berjalan cukup baik dengan capaian sekitar 2,3 juta dosis. 

“(Vaksinasi di wilayah luar Jawa dan Bali) itu menyumbang 55,6 persen dari laju rata-rata harian nasional,” imbuhnya. 

Diketahui, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021, telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk jenis vaksin ini. Hal tersebut didasari oleh, data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5 persen dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100 persen. Data imunogenisitas menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin itu dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik. 

Foto: Amiriyandi InfoPublik