Kedatangan Tahap 144 dan 145, Indonesia akan Menambah 5.521.500 Dosis Stok Vaksin COVID-19

:


Oleh lsma, Kamis, 2 Desember 2021 | 20:22 WIB - Redaktur: Elvira - 996


Tangerang, InfoPublik - Pada tahap kedatangan vaksin ke-144 dan ke-145, Indonesia akan kembali menambah stok vaksin COVID-19 sebanyak 5.521.500 dosis.

Berdasarkan informasi yang diterima InfoPublik pada Kamis (2/12/2021), pada tahap ke-144 akan segera tiba vaksin AstraZeneca sebanyak 656.000 dosis. Vaksin ini merupakan pembelian langsung Pemerintah RI.

Vaksin AstraZeneca tersebut diangkut menggunakan maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK0358. Vaksin ini dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (2/12/2021) pukul 22:10 WIB.

Sedangkan pada tahap ke-145, akan segera tiba vaksin Covovax sebanyak 4.865.500 dosis. Vaksin ini juga merupakan pembelian langsung Pemerintah RI. Vaksin Covovax ini juga diangkut menggunakan maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK0358. Vaksin ini dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (2/12/2021) pukul 22:10 WIB.

Keterangan tertulis yang Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai menyebutkan bahwa Vaksin Covovax (COVOVAX: SARS-CoV-2 rS Protein (COVID-19) merupakan vaksin rekombinan spike protein produksi dari Serum Institute India yang telah didaftarkan guna memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional sebagai bagian dari langkah preventif dalam strategi penanganan pandemic Covid-19 di dalam negeri.

Komitmen pemenuhan vaksin Covovax ini dilakukan antara entitas Serum Institute India, sebagai salah satu produser vaksin terbesar di dunia, dengan entitas farmasi nasional Indofarma.

Kedatangan vaksin Covovax pada tahap ke-145 ini merupakan pengiriman tahap II, untuk melengkapi total komitmen sejumlah 5.000.000 dosis yang telah difinalisasi antara entitas Serum Institute India dan Indofarma. Sebelumnya, Serum Institute India telah mengirimkan vaksin Covovax tahap I ke Indonesia pada tanggal 26 November 2021 sejumlah 134.500 dosis.

​Sebagai bentuk dukungan dalam upaya nasional penanganan pandemi COVID di Indonesia sekaligus untuk mencapai tujuan herd immunities melalui program vaksinasi nasional di Indonesia, Perwakilan RI di India, dalam hal ini KJRI Mumbai telah melakukan berbagai upaya simultan, khususnya dalam mendukung pengiriman bahan baku obat dan vaksin yang diperlukan.

Terkait dengan dukungan tersebut, KJRI Mumbai secara intensif telah mengawal sejak awal sampai proses audit teknis kesiapan pengiriman vaksin Covovax - produksi Serum Institute India (SII) – hingga melakukan tinjauan lapangan langsung dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan guna memastikan pelaksanaan pengiriman Vaksin Covovax.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) bagi vaksin COVID-19. Kali ini BPOM mengeluarkan EUA untuk vaksin dengan merek Covovax.

“Sesuai persyaratan EUA, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19, baik standar nasional maupun internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada fasilitas produksi Vaksin Covovax di India. Dari hasil evaluasi tersebut, Vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 μg /dosis, diberikan sebanyak dua kali dengan interval pemberian 21 hari,” ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito, dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

Dengan terbitnya EUA ini, menjadikan Vaksin Covovax sebagai vaksin COVID-19 ke-11 yang telah memperoleh EUA dari BPOM. Sebelumnya, BPOM telah mengeluarkan EUA terhadap sepuluh produk vaksin COVID-19, yaitu Vaksin CoronaVac (Sinovac), Vaksin COVID-19 Bio Farma, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Sinopharm, Vaksin Moderna, Vaksin Comirnaty (Pfizer and BioNTech), Vaksin Sputnik-V, Janssen COVID-19 Vaccine, Vaksin Convidecia, dan Vaksin Zifivax.

(Foto: InfoPublik)