Fokus Penanggulangan Bencana, Vaksinasi COVID-19 di NTT Ditunda

:


Oleh Putri, Kamis, 8 April 2021 | 10:05 WIB - Redaktur: Untung S - 504


Jakarta, InfoPublik - Siklon Tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2 April 2021 lalu sebabkan terjadinya bencana alam. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan banyak yang terkena dampak di NTT.

“Prioritas kita adalah sekarang penanggulangan bencana dulu jadi otomatis vaksinasinya ditunda. Fokus ke penanggulangan bencana agar rekan-rekan kita yang terkena dampak baik itu wafat ataupun luka bisa segera ditangani,” kata Menkes Budi melalui keterangan resminya Kamis (8/4/2021).

Selain tertundanya vaksinasi COVID-19 di NTT, masih ada vaksinasi di pulau-pulau terluar Indonesia yang harus dilaksanakan. Namun Menkes Budi mengaku optimis karena Kemenkes telah membangun 10 ribu Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Termasuk di pulau-pulau terluar Indonesai seperti Pulau Ile Boleng, Pulau Wai Marang, Baniona, dan Waiwadan. Menkes Budi mengatakan ini adalah empat Puskesmas yang ada di pulau-pulau terpencil di Nusa Tenggara Timur yang bisa menjadi sentra vaksinasi dan sudah memiliki logistik vaksinasi.

“Kita bersyukur Indonesia sudah punya lebih dari 10 Puskesmas dan rutin melakukan vaksinasi. Jadi dari segi infrastruktur tidak terlalu khawatir,” kata Menkes Budi.

Kementerian Kesehatan sudah membuat sekitar 10 pos kesehatan dan tim kesehatan sudah didatangkan ke lokasi bencana, terutama anestesi dan ortopedi karena banyak warga mengalami patah tulang kemudian perlu segera dioperasi.

Siklon Tropis Seroja ini adalah kejadian iklim yang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Biasanya daerah yang terkena Siklon Tropis Seroja merupakan daerah-daerah subtropis seperti Australia atau Philipina.

Berdasarkan laporan yang diterima Menkes Budi dari Ketua Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu laut di NTT memang sedang naik yang biasanya 26 sampai 27 derajat celsius, sekarang sudah 30 derajat celsius. (Foto: Dok. BNPB)