:
Oleh MC KAB GRESIK, Rabu, 18 Maret 2020 | 10:51 WIB - Redaktur: Kusnadi - 437
Gresik, InfoPublik - Selain terus memeriksa suhu tubuh seluruh komponen masyaraka, sejak kemarin dua tempat wisata religi Gresik yaitu Makam Sunan Giri dan Makam Maulana Malik Ibrahim ditutup, kecuali untuk kegiatan ibadah. Penutupan ini berdasarkan nota Dinas yang dikirimkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPJB) Jawa Timur nomer 0607/F7.2/KB/2020 perihal penutupan Situs.
Terkait hal ini Kepala Dinas Pariwisata Halomoan Sinaga yang dikonfirmasi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi membenarkan penutupan ini. Katanya, penutupan dilakukan oleh pihak Yayasan setempat atas nota dinas dari BPJB tersebut. Hal ini akan dilaporkan kepada Bupati Gresik.
“Hari ini saya akan melaporkan penutupan situs makam Wali ini kepada Bupati. Sambil minta petunjuk dan arahan bagaimana selanjutnya ?.” tandas H. Sinaga kepada Kabag Humas.
Di tengah situasi yang sampai saat ini masih kurang kondusif dengan merebaknya Corona Virus Disease (COVID-19), dan untuk meningkatkan upaya pencegahan, sampai hari ini, Rabu (18/3/2020) Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto tetap memerintahkan pihak Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan dengan thermo gun dan penyemprotan desinfektan.
Sejak pagi sebelum pukul 7,00 pago, beberapa petugas kesehatan tetap terkonsentrasi di gerbang Kantor Bupati Gresik. seperti dua hari kemarin, para petugas tersebut mengarahkan thermo gun kepada seluruh ASN dan pengunjung kantor Pemkab Gresik.
Beberapa kejadian saat pemeriksaan sempat mendapat perhatian Bupati Gresik. Misalnya ketika ada salah seorang dokter perempuan yang saat itu akan melalui pintu gerbang tersebut sempat melontarkan kalimat.
“Saya dokter, masak juga harus diperiksa ?” tanyanya sambil senyum-senyum. Mendengar pertanyaan demikian, Bupati dengan tangkas dan sabar menjawab. “Pemeriksaan tanpa terkecuali termasuk saya yang Bupati. Jadi meskipun dokter juga tetap harus diperiksa,” tandas Sambari.
Tak hanya memeriksa suhu tubuh, Bupati sempat mengingatkan kepada salah seorang pejabat yang ternyata terlambat yaitu lebih dari jam 7.30.
“Tolong kasih contoh kepada bawahannya untuk masuk kantor tepat waktu” tandas Sambari sambil memperlihatkan waktu melalui HPnya yang menunjukkan pukul 7.38. (sdm)