:
Oleh MC KAB GRESIK, Senin, 16 Maret 2020 | 11:25 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 854
Gresik, Infopublik - Untuk mengatisipasi dan mencegah virus Covid-19, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto mengeluarkan sejumlah kebijakan diantaranya setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) mewajibkan memakai hand sanitizer dan penyemprotan disinfektan.
Tindakan kebijakan tersebut diaplikasikan pada apel pagi Bersama Forkopimda dan seluruh Kepala OPD dan ASN Pemkab Gresik yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Gresik, Senin (16/3/2020).
Seluruh peserta apel pagi itu langsung disemprot desinfektan. Selain itu mereka juga diwajibkan memakai hand sanitizer dan satu persatu diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun. Tak hanya barisan peserta apel, Tim reaksi cepat (TRC) Dinas Kesehatan Gresik menyemprotkan desinfektan ke seluruh ruangan kantor Pemkab Gresik.
Menurut Bupati, Pemkab Gresik sudah menyiapkan sejumlah petugas Dinas Kesehatan yang tergabung dalam TRC. “Selain di Pemkab Gresik, Tim ini akan melakukan penyemprotan di beberapa titik, yaitu di Kantor Kejaksaan dan sekitarnya, Disnaker Gresik, Terminal Bunder, Wisata Religi Sunan Giri dan Makam Maulana Malik Ibrahim, WEP, Alon-alun, Kantor DPR dan Pelabuhan Gresik.” katanya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol, Reza Pahlevi menambahkan, selain kebijakan itu, pada hari ini (16/3/2020) Bupati akan mengirimkan surat kepada seluruh dunia usaha agar melakukan kewaspadaan terhadap virus corona.
“Surat ini akan segera kami buat dan akan dikirimkan sebelum siang. Untuk anak sekolah, mulai hari ini jam 07.30 kelas siswa sudah harus dipulangkan. Seluruh guru harus meningkatkan kesiapan dan waspada untuk memantau seluruh murid. Telephone genggam harus hidup agar siswa atau orang tua siswa bisa berkomunikasi.”katanya.
Bupati juga memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan yang juga hadir pada apel tersebut, agar melarang siswa di Gresik berkegiatan di luar sekolah atau study wisata. Beberapa awak media sempat mengkonfirmasi ada sekolah yang sedang mengadakan study wisata ke Bali.
“Kalau bisa mereka harus segera kembali. Sekembalinya di Gresik, mereka harus diperiksa oleh dokter. Tentang pertanyaan teman-teman media yang menanyakan tentang kemungkinan penutupan tempat wisata. Saya akan mengadakan rapat koordinasi dengan beberapa instansi terkait.” Katanya.
Sementara Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim meminta kepada seluruh peserta apel agar meningkatkan kewaspadaan. “Kalau memang tidak diperkenankan berjabat tangan, memang sebaiknya tidak berjabat tangan. Kalau perlu siapkan hand sanitizer di saku."ujarnya
Ia juga imbau, hindari kegiatan yang banyak diikuti massa. Kalau dalam beribadah, misalnya sholat Jum’at, pihaknya tidak bisa mengatur atau melarang. "Yang jelas kita selalu pasrah dan berdoa agar kita dijauhkan dari penyakit yang berbahaya.” kata Qosim. (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik).