:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 25 November 2021 | 22:54 WIB - Redaktur: Untung S - 353
Jakarta, InfoPublik - Indonesia melalui Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelago and Island State Forum (AIS) telah membuktikan diri mampu menjadi pioneer forum bertaraf internasional yang diminati dan berkembang dengan baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, pada Rapat Koordinasi Bidang Penyelenggaraan Acara Presidensi G20-2022 di Bali Kamis (25/11/2021).
“Sekitar 4 tahun yang lalu, saat forum itu kita buat banyak yang ragu, tapi dalam perjalanannya ternyata sangat diminati dan berkembang,” ungkap Menko Marves Luhut.
Hal tersebut terbukti dari apresiasi internasional atas Archipelago and Island State Forum (AIS) yang disampaikan Menteri Luar Negeri Prancis kepada Menko Marves Luhut.
Sehubungan dengan pelaksanaan KTT G20, menurut perwakilan UNDP Indonesia, Abdul Situmorang, KTT AIS Forum sebagai bagian dari perhelatan tersebut mengharapkan dapat menghasilkan sejumlah hal, di antaranya peluncuran AIS Blue Startup Hub sebagai marketplace dari produk inovasi, peluncuran Blue Economy Development Index, penandatanganan komitmen kerja sama dengan mitra pembangunan, serta peluncuran AIS Forum Strategic Plan.
“Sekretariat AIS Forum telah menyiapkan sejumlah program akselerasi seperti arahan sebelumnya. Program ini dirancang menlanjutkan dukungan yang diberikan kepada negara-negara lain, terutama yang berada di kawasan pasifik,” terang Abdul Situmorang.
Menko Marves Luhut menambahkan bahwa pihak sekretariat Forum AIS telah menyiapkan pertemuan tingkat tinggi dan tingkat menteri beserta dengan kesiapan logistik untuk acara tersebut. Setiap pertemuan disesuaikan dengan beragam pertemuan G20.
“AIS Forum ini merupakan forum yang penting bagi Indonesia karena Indonesia adalah negara kepulauan. Forum ini kita bentuk dengan pempertimbangkan kepentingan nasional,” jelasnya
Dia menekankan posisi Indonesia sebagai pemimpin pada Forum AIS.
Side Events KTT G20
Selain AIS Forum, terdapat sejumlah kegiatan side events KTT G20 yang dihelat di sejumlah daerah yang berbeda di Indonesia. Berdasarkan pemaparan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, sejumlah daerah tersebut yaitu Jakarta (28 event), Bali (23 event), Yogyakarta (6 event), Lombok, 5 event), Surabaya (4 event), Bogor (3 event), Labuan Bajo (3 event), Solo (2 event), Makassar (2 event), Manokwari (2 event), serta masing-masing 1 event di Danau Toba, Palembang, Malang, Likupang, dan Banjarmasin.
“Dengan perkiraan total sebanyak 10 ribu orang partisipasi dalam side events G20, maka diperkirakan pendapatan langsung yang akan diterima sebesar 700 miliar rupiah,” terang Mendag Lutfi.
Dia menjelaskan bahwa Kemendagri bekerja sama dengan 8 Kementerian/Lembaga lain membuat showcase Ekonomi DigitalvIndonesia di Pusat Inovasi Digital Industri 4.0 pada 8 Desember 2021 mendatang.
Terkait dengan tersebarnya lokasi side event, Menko Luhut meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mempersiapkan transportasi kesejumlah wilayah tersebut dengan baik.
Mengamini arahan tersebut, Menhub Budi kemudian memaparkan kesiapan sejumlah bandara dalam menyambut peserta KTT G20.
“Kami telah mempersiapkan flow kedatangan pada Bandara Ngurah Rai dan bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Termasuk untuk flow kedatangan VIP melalui terminal domestik,” terangnya.
Terkait dengan lalu lintas di lokasi penyelenggaraan, Menhub Budi mengatakan pihaknya telah menyewa bis listrik untuk mendukung akomodasi para peserta KTT G20.
“Saya minta urusan transportasi ini betul-betul di cek. Pak Susi (Sesmenko Ekon) tolong didata kembali berapa peserta yang menggunaan privet jet, atau pesawat komersil supaya pengaturannya jelas. Jangan sampai kita buat pemimpin negara-negara menunggu,” tandas Menko Luhut.
Foto: Humas Kemenko Marves