:
Oleh Eko Budiono, Sabtu, 29 Januari 2022 | 11:48 WIB - Redaktur: Untung S - 566
Jakarta, InfoPublik - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolombo menjajaki potensi kerja sama riset pohon lontar, melalui pertemuan Duta Besar (Dubes) RI untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing, dengan pengelola pusat riset lontar di Sri Lanka.
Dalam keterangan tertulis KBRI Kolombo yang diterima di Jakarta, Jumat (28/1/2022), dikatakan bahwa Dubes RI telah melakukan diskusi dengan pengelola Palmyrah Research Center Sri Lanka (PRI), Srivijenindran, dan mendiskusikan kemungkinan kerja sama dengan Pusat Penelitian Palma di bahwa Kementerian Pertanian Indonesia.
Skema kerja sama dapat dilakukan di berbagai bidang termasuk riset serta pengembangan produk dan saling tukar keahlian.
“Kerja sama juga dapat dilakukan dengan pemangku kepentingan Indonesia lainnya, seperti asosiasi petani kecil, pusat penelitian universitas, dan institusi pemerintah lainnya,” demikian KBRI Kolombo.
Pihak KBRI meyakini bahwa lontar memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi, dan sejumlah penelitian tentang lontar sebagai bahan baku bioethanol telah menunjukkan hal tersebut.
Tanaman itu juga tumbuh secara luas di Indonesia, terutama di wilayah timur Tanah Air, dan menjadi simbol daerah di Jeneponto dan Nusa Tenggara.
Adapun Sri Lanka, kerja sama PRI dan Palmyrah Development Board, telah mampu mengembangkan hingga 50 jenis produk yang berasal dari pohon lontar. PRI sendiri merupakan satu-satunya pusat penelitian terkait lontar dan produk-produk turunannya di Asia Selatan.
Hingga September 2021, Sri Lanka telah mampu melakukan ekspor terhadap produk lontar dan turunannya hingga senilai 12,5 juta dolar AS (Rp180 miliar), menurut KBRI Kolombo.
Foto: ANTARA