:
Oleh Eko Budiono, Senin, 20 Desember 2021 | 17:49 WIB - Redaktur: Untung S - 473
Jakarta, InfoPublik - Indonesia dan Jamaika memperingati 40 tahun hubungan diplomatik, dengan menyelenggarakan pertemuan virtual antara para pelaku bisnis kedua negara.
Acara virtual itu memfasilitasi pertemuan untuk lebih dari 100 orang pebisnis Indonesia dan Jamaika.
Berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Havana, Minggu (19/12/2021), acara tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P. Marsudi, dan dihadiri oleh Menlu Jamaika Kamina Johnson-Smith.
Dalam sambutan pembukaannya, Menlu Retno menyampaikan bahwa selama 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Jamaika, kedua negara telah menjalin kepercayaan dan kerja sama yang baik di sejumlah bidang.
"Kegiatan virtual business meeting ini akan membawa kedekatan komunitas bisnis dari Indonesia dan Jamaika untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara," ujar Menlu Retno.
Sementara itu, Menlu Kamina mengatakan bahwa sejak pengukuhan Komisi Bersama Indonesia-Jamaika pada 1996, kedua negara telah menjalin kerja sama di sejumlah bidang, antara lain pertanian, pariwisata, riset dan penelitian.
"Jamaika berharap dapat terus meningkatkan hubungan bilateral terutama di bidang perdagangan dan investasi dengan Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Jamaika, Nana Yuliana, menyebutkan bahwa Jamaika merupakan salah satu mitra dagang penting Indonesia di kawasan Karibia.
Bahkan selama masa pandemi pada 2020 dan 2021, volume perdagangan Indonesia surplus terhadap Jamaika.
Pada 2020, Indonesia mencapai surplus perdagangan senilai15,89 juta dolar AS (Rp228 miliar) terhadap Jamaika. Sementara pada periode Januari–September 2021, Indonesia meraih surplus senilai 11,81 juta dolar AS (Rp169 miliar).
"Semoga ke depannya nilai perdagangan Indonesia-Jamaika terus meningkat dan equal dengan dibantu adanya komitmen yang baik dari Konsul Kehormatan RI dan kerja sama di sejumlah bidang unggulan termasuk olahraga dan pendidikan," ujar Dubes Nana.