KJRI San Fransisco Koordinasi dengan Aparat Keamanan Antisipasi Kekerasan Rasial di AS

:


Oleh Eko Budiono, Kamis, 8 April 2021 | 12:02 WIB - Redaktur: Untung S - 579


Jakarta, InfoPublik - Maraknya aksi kekerasan rasial khususnya terhadap keturunan Asia di Amerika Serikat (AS) dalam dua bulan terakhir, telah diantisipasi oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di San Francisco.

Berdasarkan keterangan tertulis KJRI San Fransisco pada Kamis (8/4/2021), perwakilan RI itu telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.

"KJRI San Fransisco telah dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait di delapan  negara bagian di wilayah kerja," kata Konsul Jenderal RI San Francisco, Simon D.I. Soekarno,  usai pertemuan virtual yang berlangsung sekitar dua jam  dengan dengan masyarakat dan diaspora Indonesia, pada Selasa (6/4/2021) lalu waktu setempat.
 
Sejumlah 150 orang dari kalangan masyarakat dan diaspora Indonesia dari California Utara, Nevada Utara, Oregon, Washington, Alaska, Montana, Idaho dan Wyoming berpartisipasi dalam pertemuan virtual itu.

Pertemuan itu juga diikuti oleh Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Atase Polisi KBRI Washington DC Brigjen. Pol. Ari Laksmana Widjaja, serta Konsul Protokol dan Konsuler KJRI San Francisco, Susapto Anggoro Broto.

Menurut pihak KJRI San Francisco, diskusi mengenai langkah antisipasi terhadap kekerasan anti Asia di AS itu merupakan suatu bentuk perhatian dan upaya perlindungan negara bagi masyarakat dan diaspora Indonesia dalam mengatasi dan melewati masa yang penuh tantangan ini.

Selain itu, atas inisiatif KJRI SF, para perwakilan negara-negara ASEAN di San Francisco sepakat untuk bersama-sama menyampaikan keprihatinan dan meminta perhatian pemerintah dan aparat keamanan setempat untuk menangani peningkatan aksi kekerasan anti Asia secara serius.

KJRI San Francisco juga telah mendapat beberapa laporan insiden bermotif rasial yang dialami oleh warga Indonesia, antara lain aksi vandalisme bermotif rasial yang terjadi di salah satu gereja Indonesia di Seattle, serta insiden pelecehan kekerasan verbal yang dialami mahasiswa Indonesia di Davis, California.

Konsul Jenderal RI mengimbau  masyarakat dan diaspora Indonesia untuk tetap tenang namun juga meningkatkan kewaspadaan, tidak bepergian seorang diri serta mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan ke aparat setempat maupun KJRI atau Perwakilan RI terdekat jika menghadapi situasi gangguan atau kekerasan bermotif rasial.

Untuk mendapatkan pelindungan, WNI yang sedang berada di luar Indonesia diimbau untuk melakukan lapor diri yang dapat dilakukan secara daring melalui portal peduli WNI. Dengan lapor diri maka pemerintah dapat mengetahui keberadaan WNI di suatu wilayah dan memberikan pelindungan sekiranya terjadi situasi darurat atau bencana lainnya.

Di samping itu, Kementerian Luar Negeri juga memiliki aplikasi safe travel yang dapat digunakan oleh WNI yang sedang bepergian untuk dapat mengetahui situasi keamanan terkini di suatu wilayah sekaligus juga fitur tombol darurat yang dapat digunakan untuk menghubungkan WNI dengan perwakilan terdekat ketika menghadapi situasi darurat.

Dalam situasi peningkatan aksi kekerasan terhadap komunitas Asia, masyarakat Indonesia diimbau untuk memahami hukum Amerika Serikat dan tidak diam ketika mendapat perlakuan kekerasan bermotif rasial. Keberanian untuk melaporkan kepada aparat setempat akan membantu untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa mendatang.

Sementara itu, Atase Polisi KBRI Washington DC, Ary L. Widjaja mengatakan semakin meningkatnya aksi kekerasan bermotif rasial terhadap komunitas Asia di AS, antara lain disebabkan tekanan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19 serta juga residu politik dari pemilihan presiden AS yang baru saja selesai pada akhir 2020.

Menurutnya, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah aksi kekerasan antara lain langkah awal, yakni jangan memberikan kesempatan pada para pelaku dengan bersikap tidak menyolok, langkah pencegahan dengan bersikap waspada dan hati-hati.

Masyarakat Indonesia di AS juga diimbau untuk berani meminta pertolongan dan melaporkan jika mengalami aksi kekerasan bermotif rasial.

KJRI San Francisco telah mengeluarkan beberapa imbauan di media sosial KJRI serta kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia agar mereka selalu waspada dan berhati-hati ketika sedang bepergian keluar rumah. (Foto: ANTARA)