Kemlu: Indonesia Komitmen Tingkatkan Pengiriman Pasukan di Misi PBB

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 3 April 2021 | 17:53 WIB - Redaktur: Untung S - 942


Jakarta, InfoPublik - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah, mengatakan Indonesia berkomitmen  meningkatkan pengiriman jumlah pasukan di Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB).
 
Hal itu disampaikan Faizasyah melalui keterangan tertulisnya, pada Sabtu (3/4/2021).
 
Faizasyah menuturkan, pihaknya selaku Ketua Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian (TKMPP), terus melakukan koordinasi dan kerjasama dgn TNI, Polri , dan Kementerian atau  Lembaga terkait.
 
Langkah itu untuk optimalisasi kontribusi Indonesia dalam jajaran 10 besar negara pengirim pasukan MPP PBB.
 
Ia  mengungkapkan  rencana pengiriman pasukan TNI dan Polri MPP PBB, antara lain lerpanjangan dan penambahan Satgas Formed Police Unit  (FPU) Polri di misi UNAMID, atau Operasi Gabungan PBB-Uni Afrika di Darfur, Sudan.
 
"Sekretariat PBB telah meminta Satgas FPU Polri yang bertugas di UNAMID (Darfur) diperpanjang menjadi Satgas Guard Unit (GU) untuk menjaga aset selama proses likuidasi UNAMID," ungkapnya.
 
Selain itu,  Satgas FPU Polri akan diberangkatkan ke Darfur pada awal Mei 2021.
 
"Akan dikirim 40 personel Polri tambahan utk perkuat 140 personel yang sudah ada di Darfur mengingat, Satgas GU akan memerlukan total 180 personel," ujarnya.
 
Ia menambahkan, rencana pengiriman FPU Polri ke Republik Afrika Tengah.
 
"Polri berencana akan kirimkan Satgas FPU tambahan ke misi MINUSCA (Republik Afrika Tengah)," tambahnya.
 
Sebelumnya, Kemlu  pada 26 Maret 2021, secara resmi meluncurkan buku “Indonesia dan Rekam Jejak di Misi Pemelihaaan Perdamaian PBB" yang memuat sejarah, peran dan capaian Indonesia di  MPP  PBB.
 
Seperti dilansir laman kemlu.go.id pada Sabtu (3/4/2021), buku tersebut merupakan buku pertama terkait MPP PBB yang diterbitkan Kemlu.

“Buku “Indonesia dan Rekam Jejak di Misi Pemelihaaan Perdamaian PBB" tidak hanya merupakan institutional memory atau kenangan kelembagaan, tapi juga memiliki makna kebanggaan, apresiasi dan harapan atas peran dan kepemimpinan Indonesia di Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu  Febrian A. Ruddyard, Kemlu, pada pembukaan peluncuran buku tersebut di Bandung, Jawa Barat. 

Menurut Febrian, buku “Indonesia dan Rekam Jejak Indonesia di Misi Pemelihaaan Perdamaian PBB" merupakan dokumentasi, sekaligus bentuk akuntabilitas publik mengenai kebijakan partisipasi pada MPP PBB.

“Agenda peacekeeping atau penjaga perdamaian  merupakan prioritas polugri Indonesia. Untuk itu, Indonesia senantiasa memajukan agenda peacekeeping di berbagai pertemuan internasional, tidak hanya sebagai salah satu kontributor pasukan perdamaian terbesar, namun juga  bagian dari diplomasi perdamaian" katanya.(Foto: kemlu.go.id)