Kerja Sama Inisiatif Indonesia-Jerman Jadi Contoh Kebijakan Indo-Pasifik

“Kita berharap langkah Pemerintah Jerman ini akan diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya, atau bahkan Uni Eropa secara keseluruhan,” kata Dubes Havas.

Menurutnya, bagi Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif, kerja sama tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk perluasan kerja sama dan bantuan pendanaan program kerja sama dari berbagai pihak.

Dubes Havas menegaskan, kerja sama tersebut merupakan refleksi dari hubungan kemitraan yang sangat signifikan antara Indonesia dan Jerman, yang memiliki latar belakang sejarah yang panjang.

Ia menambahkan, insiatif tersebut juga merupakan contoh konkret bagaimana kedua negara melakukan kerja sama nyata dalam mengatasi isu perubahan iklim.

“Ini sangat jarang, biasanya diskusi pembahasan perubahan iklim berakhir dengan diskusi berikutnya, dan demikian seterusnya. Tapi yang dilakukan Jerman dan Indonesia saat ini sangat konkret. Kebijakannya jelas, proyeknya jelas, targetnya jelas, langkah-langkahnya juga jelas," urainya.

Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof, dalam pernyataan terpisah, mengatakan  selain pinjaman bersubsidi senilai 2,5 juta euro (Rp41,25 triliun), pemerintahnya juga memberikan 4,4 juta euro dalam bentuk hibah dukungan teknis.

Menurutnya, 2021 merupakan tahun yang transformatif terkait perubahan iklim.

“Inisiatif Infrastruktur Hijau sangat sesuai dengan tujuan bersama kita untuk ‘membangun kembali dengan lebih baik’ pasca pandemi sambil berfokus pada green recovery atau pemulihan ramah lingkungan,” ujarnya.

Kedua belah pihak, katanya, akan memantau perkembangan inisiatif tersebut dalam sesi reguler Komite Pengarah, yang akan berfungsi untuk memberikan orientasi dan panduan yang jelas kepada semua aktor yang terlibat.

Pada sesi pertama rapat Komite Pengarah pada Kamis (4/3/2021), kedua pihak menyepakati bahwa badan pengembangan Jerman Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali untuk identifikasi potensi dalam tahap pertama inisiatif tersebut.

 

Sebelumnya, pemerintah kedua negara secara resmi meluncurkan implementasi kerja sama yang menargetkan proyek transformasi dan inovasi wilayah perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia, pada Kamis (4/3/2021) lalu.