:
Oleh Eko Budiono, Senin, 4 Januari 2021 | 17:36 WIB - Redaktur: Isma - 520
Jakarta, InfoPublik - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Korea Selatan, menyatakan operasi pencairan dan penyelamatan (SAR) terhadap tujuh anak buah kapal (ABK) 32 Myeongminho, yang mengalami kecelakaan di Pulau Jeju terus dilanjutkan.
Satu jenazah telah ditemukan pada Rabu (31/12) dan satu orang lagi pada Minggu (3/1). Keduanya diduga merupakan awak kapal warga Korea Selatan.
"Polisi masih melakukan identifikasi dengan memeriksa sidik jari korban dan sampel DNA. Lima awak lainnya termasuk tiga orang WNI dengan inisial IHP, S, dan DIS masih dinyatakan hilang," kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi dalam keterangan persnya, Senin (4/1/2021).
Menurut Umar, operasi SAR untuk mencari para awak kapal yang masih hilang semakin diintensifkan.
Pemerintah Korea Selatan, kata Umar, telah mengerahkan penambahan armada dengan jumlah besar, yakni 24 kapal, tujuh helikopter, dan empat drone untuk menyisir lokasi SAR di laut dan udara.
Dari sisi personel, diterjunkan 84 orang penyelam dan 935 orang petugas dari unsur Korea Coast Guard (KCG), polisi, pemadam kebakaran, dan Angkatan Laut Korsel.
"Penguatan operasi SAR dilakukan untuk mempercepat proses pencarian dan menjangkau lokasi yang lebih luas di Laut Jeju," urainya.
Ia menuturkan, wilayah pencarian merentang sepanjang 40 kilometer (km) ke timur dan barat, serta 27,8 km ke utara dan selatan Pelabuhan Jeju. Lokasi SAR berpusat di 2,6 km di barat laut Pelabuhan Jeju.
"Tim SAR memusatkan pencarian di beberapa titik termasuk lokasi tempat kapal terakhir kali di lihat dekat Pelabuhan Jeju, lokasi penemuan jenazah yang pertama dan kedua, serta lokasi serpihan kapal ditemukan," katanya.
Menurutnya, tim KBRI Seoul masih berada di Jeju untuk berkoordinasi dengan KCG dan petugas tim SAR gabungan.
Tim SAR sudah menemukan sejumlah barang yang diduga milik awak kapal dan satu komponen baling-baling kapal. Tim KBRI, menurut Umar, diizinkan melihat barang-barang yang ditemukan untuk membantu proses identifikasi kepemilikan temuan dimaksud.
"Tim KBRI Seoul tetap berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, mewakili Pemerintah Indonesia dalam upaya pencarian, serta menjadi penghubung antara keluarga para ABK WNI di Tanah Air dengan tim SAR gabungan Pemerintah Korsel," tambahnya.
(Foto: Kemlu)