:
Oleh Eko Budiono, Selasa, 10 November 2020 | 17:54 WIB - Redaktur: Untung S - 523
Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyoroti penguatan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS), setelah terpilihnya presiden dan wakil presiden AS yang baru.
“Kemitraan yang kita inginkan adalah kemitraan yang memegang teguh prinsip dan nilai multilateralisme, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, dan penghormatan terhadap hukum internasional,” kata Menlu Retno dalam pengarahan media usai pertemuan para menteri luar negeri ASEAN (ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/AMM), (Selasa (10/11/2020).
“Indonesia juga berharap AS dapat menjadi kekuatan positif bagi terwujudnya perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan,dan menjadi mitra ASEAN dalam mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik),” kata Retno.
Selain mengenai kerja sama dengan AS, Retno kembali menyinggung isu Laut China Selatan (LCS) dan menyampaikan harapan Indonesia agar wilayah perairan yang disengketakan tersebut dapat terus dijaga perdamaian dan stabilitasnya oleh semua pihak.
“Laut yang damai dan stabil hanya akan terjadi jika semua negara menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982,” kata dia.
Indonesia juga terus memantau pembahasan rancangan undang-undang (RUU) mengenai pasukan penjaga pantai yang tengah dibahas oleh China.
Diumumkan oleh Kongres Rakyat Nasional China pada 4 November lalu, RUU tersebut memicu kekhawatiran beberapa negara karena akan memperbolehkan penjaga pantai China menggunakan senjata di perairan yang dianggap di bawah yurisdiksinya, jika kapal asing melakukan operasi di perairan tersebut.
“Tentu Indonesia menghormati hak setiap negara untuk membuat undang-undang nasionalnya. Namun, Indonesia berharap undang-undang tersebut tidak berdampak negatif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan LCS. Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan China mengenai hal ini,” kata Retno.
Dalam pertemuan AMM, Menlu Retno juga menekankan pentingnya prinsip sentralitas ASEAN dalam kemitraan Indonesia dengan mitra dialog ASEAN, khususnya dalam situasi geopolitik yang sangat dinamis di kawasan. (Foto: Kemlu)