:
Oleh Eko Budiono, Kamis, 10 September 2020 | 11:21 WIB - Redaktur: Untung S - 475
Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Retno Marsudi, menekankan dua hal dalam pertemuan tingkat menlu Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Retno menegaskan, ASEAN harus berpikir dan bertindak sebagai satu komunitas, meningkatkan kolaborasi serta menjaga interkonektivitas di kawasan.
Hal pertama yang ditekankan Retno adalah perihal penguatan kolaborasi untuk membangun ketahanan kesehatan.
"Jangka pendek: pastikan akses vaksin. Jangka panjang: mengembangkan ketahanan kesehatan kawasan,” kata Retno melalui keterangannya, Kamis (10/9/2020).
Selain iti, Retno juga memperingatkan Amerika Serikat (AS), dan China untuk tidak melibatkan Indonesia dalam perjuangan regional guna mendapatkan pengaruh.
"Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini," katanya.
Sebelumnya, ASEAN telah menghelat pertemuan tingkat menteri luar negeri ke-53 secara virtual.
Krisis pandemi Covid-19 dan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS) menjadi dua isu besar yang dibahas.
Vietnam selaku ketua ASEAN tahun ini menyerukan solidaritas regional.
“Buah berharga dari kerja sama kita sedang diuji dalam lingkungan yang penuh dengan volatilitas dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama pandemi Covid-19. Lanskap geopolitik dan geoekonomi regional, termasuk LCS, menyaksikan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama pandemi Covid-19. Lanskap geopolitik dan geoekonomi regional, termasuk LCS, menyaksikan volatilitas yang membahayakan perdamaian serta stabilitas,” kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc. (Foto: Kemlu)