:
Oleh Eko Budiono, Minggu, 9 Agustus 2020 | 17:17 WIB - Redaktur: Untung S - 697
Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN ) akan memainkan peran sentral dalam kerja sama Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Kendati demikian, ASEAN juga masih akan terus menghadapi sejumlah tantangan di masa depan yang lebih berat akibat sejumlah faktor termasuk terjadinya rivalitas negara besar, upaya untuk mengelola pandemi Covid-19, beserta dampak sosial ekonomi di kawasan.
Menlu Retno menilai bahwa masalah tersebut akan dapat diselesaikan oleh ASEAN dengan bak apabila ASEAN dapat terus mempertahankan persatuannya dan dapat mempertahankan kawasan Asia Tenggara terus menjadi kawasan damai dan stabil.
"Oleh karena itu di tengah situasi yang penuh tantangan ini, bagi Indonesia sangat penting bagi ASEAN untuk terus menjalankan apa yang telah ditekadkan dalam Deklarasi Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN) di tahun 1971," kata Menlu Retno dalam keterangannya, Minggu (9/8/2020).
Selain itu bagi Indonesia, Treaty of Amity and Cooperation(TAC) 1976 menjadi lebih penting artinya dan penting untuk terus dihormati oleh semua negara pihak (high contracting parties).
Sebagaimana diketahui, TAC telah diaksesi oleh 40 negara termasuk AS, RRT, India, Australia, Jepang dan Korea Selatan.
Sebelumnya, ASEAN merayakan hari jadinya yang ke-53 pada 8 Agustus 2020. Menlu Retno pun menyampaikan ucapain selamat.
"Selamat Hari Jadi ASEAN," ujar Menlu Retno.
Menlu Retno kemudian melanjutkan ucapannya dengan apresiasi atas hal-hal yang telah dicapai ASEAN hingga saat ini.
"ASEAN telah dapat berperan sebagai lokomotif dan memegang peran sentral dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan," lanjutnya lagi.
Ia menambahlan, perdamaian dan stabilitas tersebut yang telah membawa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, apa yang dicapai ASEAN telah lebih baik dari rata-rata pertumbuhan dunia.(Foto: Kemlu)