Kemlu: Satu WNI Jadi Korban Ledakan di Lebanon

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 5 Agustus 2020 | 10:30 WIB - Redaktur: Untung S - 692


Jakarta, InfoPublik - Satu orang warga Negara Indoensia (WNI) dipastikan terluka akibat ledakan di Kota Beirut, Lebanon.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui keterangan tertulisnya, Rabu (5/8/2020).

"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik," demikian tulis Kemlu.

Menurut Kemlu, KBRI Beirut akan terus melakukan pendampingan kepada WNI tersebut hingga kondisinya pulih.

"KBRI Beirut juga melakukan koordinasi dengan otoritas setempat,” tulis Kemlu.

Berdasarkan catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI di Lebanon. Dari jumlah tersebut, 1.234 orang di antaranya merupakan anggota Kontingen Garuda. Sedangkan, 213 orang lainnya merupakan warga sipil, termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

Adapun hingga saat ini, otoritas setempat masih menyelidiki penyebab pasti ledakan tersebut. Lokasi ledakan yang berdekatan dengan Downtown Beirut hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari KBRI Beirut.

"Pemerintah RI menyampaikan simpati kepada Pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban," tulis Kemlu.

Sedangkan Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari, memastikan WNI di Beirut dalam keadaan aman usai terjadi ledakan besar di Port of Beirut, Selasa (4/8/2020).

"Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa," kata Hajriyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8/2020).

"Satu WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, juga sudah terkonfirmasi aman," lanjut dia.

"KBRI telah melakukan komunikasi dengan pihak Kepolisian dan meminta laporan segera apabila ada update mengenai WNI dan sepakat akan segera menyampaikan informasi kepada KBRI," lanjut dia.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan di Kota Beirut. (ARSIP FOTO: Asap meninggi di atas bangunan setelah sebuah serangan udara Israel ke Al Howsh di tenggara kota Tyre, Libanon, 17 Juli 2006. ANTARA FOTO/REUTERS/Nikola Solic/File Photo/hp/cfo)