Kemlu Pulangkan 357 Jamaah Tabligh

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 20 Mei 2020 | 21:18 WIB - Redaktur: Untung S - 526


Jakarta, InfoPublik - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengatakan pihaknya memfasilitasi kepulangan 357 jamaah tabligh WNI.

Sedangkan  808  lainnya  belum berhasil dipulangkan.

"Jamaah tabligh tersebar di 13 negara dengan jumlah total 1.165 orang yang sudah kita tangani selama ini. Ada 357 di antaranya sudah berhasil difasilitasi kepulangannya ke Indonesia,” kata Judha dalam konferensi pers virtual pada Rabu (20/5/2020).

Menurut Judha, sebanyak 136 WNI dipulangkan dari Pakistan, 162 dari Bangladesh, lima dari Yordania, masing-masing delapan dari Maroko dan Kuwait, serta enam dari Thailand.

“Masih terdapat 808 jamaah tabligh Indonesia yang terdampar di luar negeri,” ujarnya.

Selain itu, 59 WNI dari India juga dipulangkan. Namun jamaah tabligh di negara tersebut belum bisa difasilitasi kepulangannya.

Hal itu karena sebagian masih menjalani karantina oleh otoritas setempat, dan sebagian lainnya sedang menjalani proses hukum.

“Terdapat beberapa yang mendapat first information report atau laporan kepolisian kepada pengadilan. Kedua ada juga yang berstatus judicial custody, yakni dalam penahanan kepolisian,” tuturnya.

Setelah proses dengan otoritas setempat selesai, Kemlu berharap dapat segera memulangkan jamaah tabligh WNI dari India.

Selain jamaah tabligh, Kemlu juga sudah memfasilitasi kepulangan 16.964 Anak Buah Kapal (ABK) WNI dari total 23.570.

“Tapi kami perlu sampaikan bahwa angkat 23.570 ini angka yang dinamis berdasarkan laporan yang kami terima, baik dari perwakilan kita di luar negeri atau pihak principal,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan terus berkoordinasi dengan negara-negara yang memiliki Jamaah Tabligh di India untuk penanganan Jamaah Tabligh Indonesia.

Menurutnya, anggota Jamaah Tabligh yang ada di India tersebut tak hanya berasal dari Indonesia.

Mereka juga dari berbagai negara lainnya seperti Bangladesh, Malaysia, Kirgistan, dan Thailand yang memiliki anggota dalam jumlah yang cukup besar, yakni lebih dari 100 orang.

“Kami laporkan ke Presiden, pemerintah terus berusaha untuk menangani Jamaah Tabligh WNI di India,” ujarnya. (Foto : Kemlu)