Kemenhub Optimalkan 113 Kapal Perintis dan 5 Kapal Cadangan Layani Angkutan Laut Lebaran 2019

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 27 Mei 2019 | 21:42 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 233


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Ditjen Perhubungan Laut optimalkan 113 kapal perintis untuk mendukung angkutan Laut Lebaran 2019, dan memastikan kelancaran arus mudik para penumpang merayakan Idul Fitri 1440 H di kampung halamannya.

Menurut Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Budi Mantoro, untuk daerah-daerah yang terjadi lonjakan penumpang, maka dari 113 kapal perintis tersebut akan ditarik sebagian untuk membantu kelancaran para penumpang di wilayah itu.

"Semua kapal perintis dilibatkan dalam angkutan Lebaran. Namun, ada beberapa kapal perintis yang kita perbantukan di daerah yang lonjakan penumpangnya di daerah-daerah cenderung tinggi seperti Propinsi Jawa Timur," kata Capt. Budi, Senin (27/5).

Di samping itu, ada lima kapal perintis cadangan dilibatkan untuk membantu angkutan Lebaran. Kelima kapal itu yakni, kapal KM Sabuk Nusantara 39 untuk mengisi trayek Makassar (R-20), KM Sabuk Nusantara 35 untuk trayek Sunda Kelapa/Tanjung Priok (R-11), KM Sabuk Nusantara 27 untuk trayek Surabaya (R-16), KM Sabuk Nusantara 46 untuk trayek Surabaya (R-19), dan KM Sabuk Nusantara 97 untik menambah ruas Tarakan-Toli-toli (R-42).

"Modifikasi rute, atau penambahan frekuensi rute disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Rute R-16, R-17, R-18, R-19 misalnya untuk rerouting wilayah Jawa Timur," ujar Capt. Budi.

Adapun Trayek R-16 mencakup rute Surabaya-Masalembo-Keramaian-Masalembo-Kalianget-Sapudi–Kangean–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Tanjung Wangi–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Tanjung Wangi– Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Kangean–Sapudi–Kalianget–Masalembo–Keramaian–Masalembo–Surabaya. 

"Trayek ini dilayani kapal KM Sabuk Nusantara 92 dengan berat 1.200 DWT yang dioperatori oleh PT. Pelni," kata Capt. Budi.

Trayek R-17 meliputi rute Surabaya–Masalembo–Keramaian–Matasiri–Maradapan– Marabatuan–Batulicin–Kotabaru–Batulicin–Marabatuan–Maradapan–Matasiri–Keramaian–Masalembo–Surabaya. 

"Trayek itu menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 99 dengan berat 1.200 DWT yang juga dioperatori PT. Pelni," ujar Capt. Budi.

Trayek R-18 mencakup rute Surabaya–Kalianget–Kangean–Sapeken–Bulelen–100– Carik–Badas–Bima–Labuhan Bajo–Waikelo–Labuhan Bajo–Bima–Badas–Carik– Buleleng–Sapeken–Kangean–Kalianget–Surabaya. Trayek ini dilayani oleh kapal KM Bukit Patung dengan berat 350 DWT dan kapal pengganti KM Catherine S dengan berat 1.075 DWT yang dioperatori PT Citrabaru Adinusantara.

Sementara Trayek R-19 meliputi, rute Surabaya–Masalembo–Keramaian–Masalembo–Kalianget-Sapudi–Kangean–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–TanjungWangi–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Kangean–Sapudi–Kalianget–Masalembo–Keramaian– Masalembo–Surabaya. Trayek ini menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 115 dengan berat 750 DWT yang dioperatori Pelni.

Kemenhub memperkirakan, puncak arus mudik angkutan laut Lebaran 2019 jatuh pada 1 Juni, sedangkan puncak arus balik pada 8 Juni. "Kapal perintis cadangan juga akan dioperasikan untuk pelabuhan dan daerah yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang tinggi," katanya.

Kemenhub juga memperkirakan jumlah penumpang angkutan laut mencapai 1,9 juta, naik 4,8 persen. Sedangkan jumlah armada total 1.293 unit dengan kapasitas angkut 3,4 juta orang.

"Armada itu terdiri atas kapal Pelni, kapal perintis, kapal swasta, dan kapal perintis cadangan atau pengganti," ujar Capt. Budi.