Armuzna Berakhir, Poskes Ditutup

:


Oleh Putri, Selasa, 4 Juli 2023 | 23:39 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 505


Jakarta, InfoPublik – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan bahwa dengan berakhirnya prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), maka pos kesehatan (Poskes) yang disiapkan juga sudah selesai operasional.

Melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Senin (3/7/2023), Liliek mengatakan Poskes Arafah yang mulai 8 Zulhijah pukul 06.00 WAS hingga 10 Zulhijah pukul 03.00 WAS dengan 40 personil tenaga kesehatan.

“Poskes Arafah telah melayani 163 jemaah haji sakit dan 18 orang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi  (RSAS). Adapun tiga penyakit terbanyak yaitu 21 kasus pneumonia, 18 Heatstroke, dan 11 demensia,” kata Liliek.

Pada operasional Poskes Arafah, terdapat 12 jemaah haji wafat yakni empat jemaah wafat di RSAS, tujuh jemaah wafat di Poskes Arafah, dan satu jemaah wafat di tenda. Penyebab kematian terbanyak di Poskes Arafah adalah serangan jantung.

Sedangkan Poskes Muzdalifah, lanjut Liliek mulai beroperasi 10 Zulhijah pukul 18.00 WAS hingga 13.45 WAS. Untuk memberikan pelayanan kesehatan selama bermalam di Muzdalifah, telah dikerahkan  51 tenaga kesehatan di 11 pos.

Poskes Muzdalifah telah merawat 163 jemaah haji sakit dan 10 jemaah dirujuk di RSAS dan tidak ada jemaah haji meninggal selama operasional Poskes Muzdalifah.

Selanjutnya Poskes Mina mulai beroperasi 10 Zulhijah pukul 18.00 WAS dan berakhir 13 Zulhijjah pukul 13.00 WAS dengan 115 personil tenaga kesehatan. Poskes Mina telah merawat 429 jemaah haji, dan 295 jemaah dirujuk ke RSAS.

Penyakit terbanyak yang ditangani Poskes Mina adalah Heatstroke sebanyak 100 kasus. Terdapat 58 jemaah haji wafat selama operasional Poskes Mina yakni 23 jemaah haji wafat di RSAS, empat jemaah haji wafat di Poskes, 19 Jemaah haji wafat di tenda, dan dua jemaah haji wafat di perjalanan.

Pelayanan kesehatan lainnya yakni pos kesehatan satelit yang dioperasionalkan oleh Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 277 deteksi dini penyakit dan 79 Emergency respon. Kasus terbanyak yang ditangani oleh pos kesehatan satelit adalah heatstroke.

Tidak ada jemaah haji wafat di pos kesehatan satelit. Liliek menyampaikan bahwa penyelenggaraan kesehatan haji di Armuzna telah berjalan dengan lancar. Beberapa kendala dalam pelayanan dapat diatasi.

Liliek mengatakan pelaksanaan haji 2023 ini juga akan dilakukan evaluasi. Sehingga bisa menjadikan pelajaran untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji tahun mendatang.

“Alhamdulillah penyelenggaraan kesehatan haji selama Armuzna telah berjalan lancar. namun kita tidak bisa berpuas diri, selanjutnya akan kami evaluasi sehingga poelayanan tahun mendatang akan lebih baik pastinya,” kata Liliek.

Foto: Kemenkes