:
Oleh Wahyu Sudoyo, Minggu, 20 Agustus 2023 | 23:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 271
Jakarta, InfoPublik – Indonesia menyoroti sekaligus memberikan masukan terhadap tiga isu prioritas usulan di Digital Economy Minister Meeting (DEMM) Presidensi G20 India, yaitu Digital Public Infrastructure (DPI) for Digital Inclusion and Innovation; Building Safety, Security, Resilience and Trust in the Digital Economy; dan Digital Skilling for Building a Global Future Ready Workforce.
"Sebagai delegasi sekaligus Anggota Troika, Indonesia menyampaikan intervensi terhadap masing-masing isu prioritas," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait DEMM, Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Taj West End, Bengaluru, India, pada Minggu (20/8/2023).
Budi Arie mengatakan, dalam isu prioritas pertama, yakni Digital Public Infrastructure for Digital Inclusion and Innovation atau Infrastruktur Publik Digital untuk Inklusi dan Inovasi Digital, Indonesia menyampaikan masukan mengenai ruang fleksibilitas bagi setiap negara untuk mengembangkan DPI atau infrastruktur digital publik, sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan tingkat perkembangan ekonomi masing-masing.
"Indonesia juga mendorong pemanfaatan DPI yang difokuskan di dalam negeri, tanpa menutup kemungkinan untuk mengembangkan DPI yang bersifat lintas negara," ungkapnya.
Pada isu prioritas kedua, yakni Security, Resilience and Trust in the Digital Economy atau Keamanan, Resiliensi dan Kepercayaan dalan Ekonomi Digital, Indonesia menyadari keamanan menjadi komponen penting dalam pengembangan ekonomi digital.
Dalam isu lanjutan Presidensi G20 Indonesia 2022 ini, masukan yang diberikan adalah agar keamanan digital diterapkan seluruh anggota G20 untuk mendukung kelangsungan bisnis, terutama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Indonesia mengumpulkan praktik dari banyak Anggota G20 mengenai keamanan digital yang menjadi faktor kunci dalam mendukung kelangsungan bisnis, terutama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Selain itu, isu yang krusial bagi Indonesia adalah pelindungan untuk anak dalam ruang digital," jelasnya.
Sedangkan pada isu ketiga, yakni Digital Skilling for Building a Global Future Ready Workforce atau Keterampilan Digital untuk Membangun Tenaga Kerja Siap Masa Depan Global, Indonesia menyambut baik usulan Presidensi G20 India untuk melakukan perbandingan kecakapan digital antar negara.
Indonesia memberi masukan mengenai kolaborasi penyiapan talenta digital masing-masing negara anggota G20 dan komitmen untuk melaksanakan program pengembangan kecakapan digital secara komprehensif.
"Seluruh program penyiapan SDM digital dilakukan dengan berkolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan dari akademisi, pelaku industri, organisasi masyarakat sipil, serta instansi pemerintah terkait," tutur Menkominfo.
DEMM DEG Presidensi G20 India ini dihadiri delapan menteri dari negara Anggota G20 beserta lima menteri negara undangan yang membahas dan memberikan usulan untuk dokumen akhir dari rangkaian pertemuan DEWG yang akan menjadi bahan pembahasan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
(foto: Humas Kominfo).