:
Nusa Dua, InfoPublik - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, Kalimantan Utara merupakan sebuah era baru dari proses produksi energi di Indonesia. PLTA Kayan Cascade bukti jika Indonesia mampu berkegiatan produktif yang sejalan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengatakan PLTA Kayan itu nanti akan menghasilkan 9 gigawatt. Selain itu, kawasan sekitar PLTA Kayan akan menjadi sebuah kawasan yang menuju green energi. Kawasan ini nantinya akan menjadi satu-satunya kawasan yang terbesar di dunia karena energinya di supply dari energi terbarukan.
"Itulah kenapa PLTA Kayan itu bakal menjadi sebuah legacy pemerintahan Presiden Jokowi, karena Presiden Jokowi meninggalkan cerita bagus dalam rangka mewujudkan komitmennya, yakni Indonesia menuju net zero emission atau NZE pada 2060," kata Moeldoko di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Saat ditanya apakah groundbreaking PLTA Kayan akan dilakukan pada Desember 2022, Moeldoko mengatakan bahwa memang harapannya seperti itu, yakni di Desember sudah bisa dilakukan groundbreaking. "Karena targetnya harus secepatnya dilakukan groundbreaking," tegas Moeldoko.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen dalam mempercepat transisi energi. Selain mematok target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, Presiden Joko Widodo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Dalam KTT G20 itu, Indonesia dianggap memiliki ide-ide brillian karena langsung memberikan sebuah contoh nyata dalam penerapan transisi energi dan ini pasti akan memotivasi pemimpin-pemimpin negara-negara G20.
Langkah nyata transisi energi dalam mewujudkan net zero emission di Indonesia salah satunya adalah dengan adanya Signing Ceremony untuk Principle Agreement For Project Coorperation Related To Energy Transition antara PT PLN (Persero) dengan Sumitomo Coporation pada 13 November 2022, dimana PT Kayan Hydro Energy (“PT KHE”) menjadi partner Sumitomo Corporation untuk projek PLTA Kayan di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Moeldoko menambahkan, pemerintah mendukung penuh langkah PLN dan Sumitomo-KHE yang telah mampu mewujudkan proyek strategis nasional ini menjadi kenyataan.
"Saat pertama saya melaporkan proyek itu kepada Presiden, beliau langsung menyambut dan memberi arahan untuk segera dilakukan pembangunan," tuturnya.
Moeldoko pun memastikan bahwa pemerintah akan memonitor dan mengevaluasi kelanjutan perjanjian kerjasama tersebut.
Untuk diketahui, PT PLN (Persero) dan Sumitomo Corporation berkolaborasi dalam upaya percepatan transisi energi di indonesia. Dua entitas lintas negara ini melakukan studi bersama terkait potensi pengalihan aset PLTU dan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Kerja sama tertuang dalam Principles Agreement yang ditandatangani oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan CEO Sumitomo Coorporation Masayuki Hyodo serta disaksikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Duta Besat Jepang Kenji Kanasugi dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali.
CEO Sumitomo Coorporation Masayuki Hyodo merasa sangat terhormat mendapat dukungan yang luar biasa untuk membuat langkah maju dalam upaya transisi energi di Indonesia.
“Sekarang adalah waktu untuk membuat langkah maju terutama menangani masalah perubahan iklim. Persoalan ini mendesak bagi umat manusia di seluruh dunia. Tidak hanya Indonesia tetapi juga Jepang,” ujarnya.
Masayuki menambahkan, kolaborasi dengan PLN dapat membuat langkah maju dalam rangka transisi energi. Ia optimistis, kerja sama antara PLN dan Sumitomo, merupakan langkah proaktif yang dapat mendukung pengurangan emisi CO2.
“Kami optimistis agenda itu memberi harapan bagi masyarakat dan banyak pemangku kepentingan di Indonesia,” pungkasnya.
Foto: InfoPublik/Amiri Yandi