Usai KTT G20, Prancis Bantu Negara Berkembang

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 16 November 2022 | 21:41 WIB - Redaktur: Untung S - 417


Nusa Dua, InfoPublik - Presiden Prancis Emmanuel Macron memastikan negaranya akan melanjutkan komitmennya, untuk membantu negara berkembang setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali berakhir.

KTT G20, kata Macron, berlangsung di tengah ketidakpastian global akibat pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina.

“Namun G20 kali ini tetap mampu menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat dan dapat membantu negara berkembang dan miskin,” kata Macron kepada wartawan dalam konferensi pers di Bali International  Convention Center (BICC) The Westin, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/22).

Menurut Macron, KTT G20 di Bali adalah KTT G20 solidaritas.

"Terima kasih Presiden Jokowi atas seluruh kerja kerasnya. Tak hanya pesan kesatuan, tapi juga ada yang harus kita capai sehingga (semuanya) menjadi lebih efisien," imbuhnya.

Salah satu kesepakatan yang dicapai pada KTT G20, adalah alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur lewat Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) sejumlah US$600 miliar.

Dana hibah dan pinjaman tersebut dapat digunakan negara berkembang dan negara miskin hingga lima tahun ke depan.

PGII adalah upaya kolaboratif negara G7, yakni Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada dan Prancis, yang dibentuk pada Juni 2021 saat KTT G7 ke-47 di Inggris.

Sejauh ini, alokasi dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan proyek baru PGII.

Di antaranya Just Energy Transition Partnership (JETP) sejumlah US$20 miliar bagi Indonesia dan Indonesia Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact sebesar US$698 juta.

“Indonesia selalu berupaya agar negara berkembang tidak terkena dampak negatif perang yang mereka tidak ikut serta di dalamnya,” kata Macron.

Selain itu, Macron menegaskan Prancis pada Juni 2023  akan menggelar konferensi di Paris untuk membahas pakta keuangan dengan negara-negara berkembang.

Agendanya adalah membahas 30 hak penarikan khusus aset cadangan devisa tambahan yang dikelola International Monetary Fund (IMF).

"Tujuannya adalah meningkatkan solidaritas dengan negara berkembang. Kami juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan dunia lainnya (terkait hal tersebut)," pungkas Macron.

(Keterangan Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada wartawan dalam konferensi pers di Bali International  Convention Center (BICC) The Westin, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/2022). InfoPublik/ Jhon Rico)