:
Oleh Eko Budiono, Rabu, 16 November 2022 | 21:39 WIB - Redaktur: Untung S - 293
Nusa Dua, InfoPublik - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan semua pihak yang bertikai, yakni Rusia dan Ukraina untuk kembali ke meja perundingan agar perang bisa berakhir.
Konflik dua negara itu menjadi pembahasan penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali pada 15-16 November 2022.
Hal tersebut disampaikan Presiden Macron dalam konferensi pers di Bali International Convention Center (BICC), The Westin, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/2022).
Presiden Macron menyatakan, para pimpinan negara G20 juga mengecam perang yang berlangsung sejak Februari 2022, karena memberikan banyak efek negatif ke masyarakat di dunia.
Presiden Macron menegaskan, G20 adalah forum ekonomi, namun negara G20 harus mematuhi konsensus yakni Leaders Declaration yang telah disahkan dalam KTT G20 di Bali, pada Rabu (16/11/2022).
Selain itu, Presiden Macron mengharapkan Rusia untuk menjalankan kesepakatan koridor gandum di Laut Hitam atau dikenal dengan Black Sea Grain Initiative.
Menurut Macron, kesepakatan tersebut dapat mencegah terjadinya ancaman krisis pangan secara global.
Kesepakatan yang dicapai Juli 2022 dengan bantuan mediasi PBB dan Turki bertujuan mencegah risiko kerawanan pangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.
Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan koridor gandum di Istanbul. Perjanjian itu ditekan di bawah pengawasan PBB dan Turki.
Sebelumnya, para pemimpin negara G20 telah mengesahkan deklarasi atau Leaders' Declaration dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali.
Dalam deklarasi tersebut, terdapat lima poin yang disepakati negara anggota G20.
Pertama, anggota G20 akan gesit dan fleksibel dalam menjalankan kebijakan makroekonomi.
Para anggota G20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral serta ketahanan rantai pasokan global.
"Kami akan memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang, dengan komitmen bank sentral masing-masing negara untuk mencapai stabilitas harga," demikian bunyi Declaration Leaders.
Kedua, para anggota G20 berkomitmen untuk melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan, dengan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.
Ketiga, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.
Ketiga, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.
"Serta meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, ketahanan pangan dan berkelanjutan, sistem pupuk dan energi."
Keempat, para anggota G20 akan terus berinvestasi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara berkembang lainnya, melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
"Kami meminta Multilateral Development Banks untuk memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka, untuk mendukung pencapaian SDGs termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur, dan menanggapi tantangan global."
Kelima , para anggota G20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs, sehingga tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan.
(Keterangan Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers di Bali International Convention Center (BICC), The Westin, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/2022). InfoPublik/ Jhon