DTE Bukti Implementasi Transformasi Digital sebagai Isu Prioritas G20

:


Oleh Tri Antoro, Minggu, 13 November 2022 | 16:07 WIB - Redaktur: Untung S - 269


Nusa Dua, InfoPublik - Pameran Digital Transformation Expo (DTE) merupakan bukti komitmen kuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam mengimplementasikan isu prioritas yang diusung Indonesia dalam G20 yakni transformasi digital. 

"Lebih penting untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana komitmen Indonesia dalam hal itu," kata Menteri Kominfo (Menkominfo) ketika membuka Pameran Digital Transformation Expo (DTE) di Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Bali pada Minggu (13/11/2022). 

Dalam pameran tersebut, menampilkan perkembangan transformasi digital yang telah terjadi di Indonesia. Ada perusahaan besar yang mendukung kegiatan tersebut yakni Meta Indonesia dan WIR Group. Keduanya merupakan perusahaan teknologi berbasis aplikasi dan metaverse. 

Menurut Menkominfo, isu yang berkaitan dengan transformasi digital di Indonesia telah gencar ditindaklanjuti oleh Kementerian Kominfo beberapa tahun lalu. Momentum Presidensi G20 Indonesia menambah masif upaya Indonesia dalam mempercepat transformasi digital di berbagai bidang. 

Melalui dukungan dari gelaran G20 atau tepatnya Digital Economy Working Group (DEWG) membuat percepatan transformasi digital menjadi semakin mudah dilakukan. Sebab, dari serangkaian pertemuan mencetuskan banyak ide maupun usulan dari anggota peserta G20 yang berkaitan dengan transformasi digital. 

Belajar dari kesuksesan negara-negara lain, tentunya berdampak pada percepatan transformasi digital di dalam negeri kelak. "Bisa menjadi pengingat yang menyenangkan dan sekaligus kuat tentang hal-hal yang kita perjuangkan di era digital," kata Menkominfo. 

Kemudian, dari gelaran tersebut, juga membuka peluang kerja sama sektor telekomunikasi digital dengan negara peserta KTT G20. Sehingga, percepatan transformasi digital yang sedang gencar dilakukan dapat segera terwujud di tanah air. 

Tercatat, adanya banyak peluang kerja sama bidang teknologi yang terbuka pada akhir pertemuan DEWG tingkat menteri. Menteri yang berkaitan telekomunikasi pada negara-negara anggota G20 melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Kominfo beberapa waktu yang lalu. 

Dari sana, transformasi digital Indonesia tentunya dapat semakin berkembang lebih pesat. "Kami mencoba mewujudkan transformasi digital era kami secara visual secara khusus," tutur Menkominfo. 

Terbukanya peluang kerja sama, membuat dampak ketidakpastian global dapat segera diantisipasi yang membuat hubungan antarnegara semakin solid. Sehingga, harmonisasi dengan antar negara G20 juga dapat terjaga. 

"Itu adalah kelompok kerja ekonomi digital pertama, tetapi juga dilakukan di saat ketidakpastian dan gangguan COVID-19," katanya. 

Menkominfo meyakini, semakin cepatnya terjadi transformasi digital di dalam negeri akan berdampak positif terhadap bangsa. Khususnya, dalam mendongkrak pertumbuhan perekonomian Indonesia lebih baik ke depan. 

Dengan begitu, pemulihan dari dampak wabah global COVID-19 dalam sektor ekonomi dapat segera berdampak nyata pada seluruh masyarakat. Kemudian, Indonesia dapat bangkit lebih kuat dari sebelum terdampak pandemi. 

"Marilah kita manfaatkan momen itu, untuk berkumpul kembali dan mempererat kerjasama kita lebih lagi. Untuk pulih bersama pulih lebih kuat," imbuh Menkominfo. 

Diketahui, dalam puncak KTT G20 di Bali terdapat 17 kepala negara yang terkonfirmasi hadir. Sedangkan sisanya, yakni tiga negara berhalangan hadir dalam puncak Presidensi G20 Indonesia. 

Tiga negara yang dimaksud antara lain Meksiko, Brazil, dan Rusia. Ketiga memiliki sejumlah isu yang membuat kepala negara tidak bisa hadir mengikuti puncak G20. 

Negara yang dipastikan hadir adalah Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Prancis, China, Turki, dan UE.

Foto: Ryadhy BN/InfoPublik