Puncak Pertemuan Menkeu dan Menkes G20, Perkuat Komitmen Arsitektur Kesehatan Global

:


Oleh Putri, Minggu, 13 November 2022 | 09:48 WIB - Redaktur: Untung S - 289


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyelenggarakan 2nd G20 Joint Finance and Health Ministers’ Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia.

Pertemuan JFHMM pada Sabtu (12/11/2022) dipimpin Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Pertemuan tersebut dihadiri oleh negara anggota G20, undangan, dan organisasi internasional.

Seperti yang dikutip InfoPublik Minggu (13/11/2022), Menkes Budi menyebutkan dana pandemi juga akan menyediakan pembiayaan untuk kapasitas Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan (PPR) pandemi dengan mengatasi kesenjangan yang ada, sesuai dengan standar International Health Regulation.

“Melalui kerja sama keuangan dan kesehatan G20 hari ini, saya yakin telah memenuhi tujuan untuk membawa kita dari krisis ke arah perdamaian, dari trauma ke kemenangan, dari bencana ke pemulihan, dari penyakit dan kemiskinan ke kesejahteraan dan kemakmuran,” kata Menkes Budi.

JFHMM ke-2 diselenggarakan dalam rangka untuk berdiskusi dan meminta update tentang beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) terkait dua hal.

Yaitu pertama, perkembangan dari pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund untuk PPR. Kedua, koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan untuk PPR pandemi.

Pertemuan juga sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya yang telah diselenggarakan di Yogyakarta pada Juni 2022 dan Pertemuan Tahunan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pada Oktober 2022, di Washington DC.

Penguatan arsitektur kesehatan global merupakan kebutuhan mendesak dalam memastikan sistem kesehatan di tingkat nasional, regional dan global, memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengantisipasi pandemi di masa mendatang.

The world must be ready” untuk pandemi yang bisa datang kapan saja dan menimbulkan ancaman terhadap stabilitas ekonomi dunia. Kegagalan dalam penanganan pandemi dapat mengarah pada terjadinya gangguan stabilitas sosial dan politik, sebagaimana terjadi di sejumlah negara di dunia.

Sejak Menkeu dan Menkes bertemu pada Juni 2022 dalam JFHMM pertama, Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam menjalankan mandatnya. Termasuk dengan adanya Dana Perantara Keuangan baru untuk PPR Pandemi yang saat ini disebut Pandemic Fund.

Gugus Tugas telah menyelesaikan satu tahun operasinya, dimana pertemuan Menkeu dan Menkes saat ini juga memberikan kesempatan untuk menarik perhatian dunia atas upaya G20 dalam memastikan kesiapan dunia untuk menghadapi pandemi.

Pada pertemuan itu, para Menkeu dan Menkes mendengarkan update mengenai perkembangan termasuk panduan strategi Pandemic Fund oleh para co-chairs Dewan Pengelola Pandemic Fund, Bapak Chatib Basri dari Indonesia dan Bapak Daniel Ngamije, Menteri Kesehatan Rwanda.

Dalam hal itu, semua anggota G20 menantikan peluncuran “Call for Proposal” pertama sesegera mungkin. Gugus Tugas telah berhasil membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund) pada 8 September 2022, dan hingga kini, lebih dari US$1,4 miliar komitmen finansial telah diumumkan oleh 24 donor negara dan tiga filantropi.

Itu adalah awal yang menjanjikan, untuk menyambut lebih banyak pihak berkontribusi pada dana tersebut. Pandemi COVID-19 telah mendominasi sebagian besar diskusi kebijakan domestik dan internasional selama beberapa tahun terakhir dan menjadi fokus utama Presidensi G20 Indonesia sepanjang 2022.

Foto: Kemenkes