Dunia Masih Membutuhkan Pandemic Fund 10 Miliar Dolar AS

:


Oleh lsma, Minggu, 13 November 2022 | 08:41 WIB - Redaktur: Untung S - 318


Nusa Dua, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa dunia saat ini masih membutuhkan dana kesiapsiagaan pandemi atau pandemic fund setidaknya sebesar 10 miliar dolar AS.

Dari data terakhir, pandemic fund membutuhkan US$31,3 miliar per tahun dan saat ini baru terkumpul US$20,6 miliar. Artinya, masih ada gap sebesar US$10 miliar.

"Malam ini, kita sudah menerima minimal tiga negara lagi yang sudah menyampaikan bahwa mereka juga akan berkontribusi untuk pandemic fund. Tiga negara ini termasuk Australia, Prancis, dan Arab Saudi telah mengumumkan komitmennya," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers 2nd G20 Joint Finance and Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).

Menkeu menjelaskan, pertemuan para pemimpin G20 pada 2021 lalu telah memberikan mandat kepada para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara-negara anggota G20 untuk membentuk financial intermediary facility. Hal itu dimaksudkan agar dunia memiliki persiapan untuk menghadapi pandemi berikutnya.

"Kami sangat senang sekali bahwa pada malam hari ini kita berhasil mencapai deliverable ini dengan cara-cara yang sangat signifikan yang dipimpin bersama oleh Italia dan Indonesia dibantu dan didukung oleh sekretariat yang didukung oleh WHO dan Bank Dunia sudah yang memajukan mandat yang diberikan oleh pemimpin G20 dengan membentuk badan financial intermediary facility yang akan kita sebut sebagai pandemic fund," ujar Menkeu.

Menkeu mengungkapkan jumlah komitmen masing-masing negara akan diumumkan oleh kepala negara di sela-sela KTT G20 minggu depan, 15-16 November 2022, dan diyakini nilainya akan lebih dari US$1,4 miliar untuk masing-masing negara. Adapun, Presidensi G20 meyakini jumlahnya akan bertambah sepanjang KTT G20 berlangsung.

Menurut Sri Mulyani, nantinya, dana yang terkumpul akan disimpan oleh trustee, dalam hal ini Bank Dunia. "Bank Dunia akan menjamin bahwa dana ini tetap aman," tegas Sri Mulyani.

Saat ini, Menkeu mengungkapkan, Indonesia telah menyumbang sebesar US$50 juta. Indonesia pun masuk ke dalam daftar negara yang bisa mengakses dana pandemi ini.

Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI