Mengkampanyekan G20 Indonesia, Kemenkominfo Gelar Workshop Strategi Optimalisasi di Platform Meta

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 27 Oktober 2022 | 09:30 WIB - Redaktur: Kusnadi - 305


Surabaya, InfoPublik – Menjelang puncak Presidensi G20 di Indonesia yang kurang tiga minggu lagi, yaitu tanggal 15 November 2022 mendatang, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mengkampanyekannya dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggelar workshop secara daring dengan tema ‘Strategi Optimalisasi Meta untuk Kampanye G20 Indonesia’, pada Rabu (26/10/2022).

Workshop ini menghadirkan Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong dan juga turut hadir dari Meta, Dara Nasution, selaku Manajer Hubungan Pemerintahan Meta Indonesia.

Dalam sambutannya, Usman Kansong menyampaikan, kampanye G20 Indonesia sebenarnya sudah di mulai digaungkan sejak Desember tahun 2021 lalu.

“Kita menjadi presidensi G20 sebetulnya sejak Desember tahun 2021 lalu, dan sejak itu kita mulai melakukan komunikasi publik melalui berbagai jenis media baik media mainstream maupun media sosial. Tetapi berdasarkan hasil survey data terkemuka bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Indonesia yang menjadi tempat penyelenggaraan presidensi G20, ini masih di kisaran 30 persen. Artinya, sekitar 70 persen penduduk Indonesia belum tahu kalau kita adalah presidensi atau Negara G20 itu,” jelas Usman.

Oleh karenanya, lanjut Usman, masih dibutuhkan kerja keras untuk meningkatkan pengetahuan kepada publik terhadap penyelenggaraan presidensi G20 ini. Sesuai intruksi presiden Jokowi yang sudah menggariskan, Usman menambahkan agar dilakukan upaya yang kampanye G20 yang terus masif dilakukan baik ke dalam maupun keluar negeri.

“Sehingga kita bisa menghadirkan dalam istilah presiden ‘Demam G20’, kita melakukan banyak hal untuk mewujudkan demam G20 itu, seperti menjalin kerja sama dengan lembaga media mainstream dengan membuat kuis, G20 Pedia yang bisa diakses di link tree, kemudian membuat Iklan layanan masyarakat, dialog di TV. Tak hanya itu kita juga membuat poster, baliho, videotron yang disebar di seluruh daerah Indonesia,” terang Usman.

Usman menambahkan, pihaknya telah mengundang rekan–rekan E-Commerce maupun media sosial untuk membantu komunikasi publik G20 supaya lebih dikenal oleh masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Meta melalui Mbak Dara, sudah berperan membantu kami dan berkontribusi woro – woro G20. Kita berharap Mbak Dara bisa memberi semacam tips dan triknya untuk penyediaan ruang komunikasi publik Facebook di Meta,” ucap Usman.

Menurut Usman, Facebook adalah media yang sangat efektif untuk mengkomunikasikan kepada publik tentang Presidensi G20 di Indonesia. “Kita harus implementasikan G20 ini melalui Komunikasi Publik,”ujarnya.

Sementara itu, Dara Nasution selaku dari pihak Meta yang merupakan Manajer Hubungan Pemerintahan Meta Indonesia menyampaikan, pengguna Meta di seluruh dunia ini sebanyak 3,59 miliar.

“Capaian 3,59 miliar ini adalah separuh dari total populasi di dunia dan ini artinya Meta itu dipakai hampir seluruh masyarakat dunia. Dan saat ini kalau berbicara di sosial media, orang–orang banyak melakukannya di platform Meta,” tutur Dara.

Lebih lanjut dikatakan Dara, jika reach dan engagement nya ingin sukses di platform Meta, maka diperlukan strategi algoritma Meta yang memiliki relevansi yang dekat dengan audiensi dan membuat masyarakat tertarik.

“Meta itu membuat sistem perangkingan di setiap konten – konten sehingga jika scorenya tinggi akan banyak di tampilkan ke banyak pengguna, sedangkan jika rendah sebaliknya,” ujar Dara.

Untuk membuat rangking itu naik, dan menjadi viral di masyarakat Dara mengungkapkan, konten yang dibuat harus berupa video atau video pendek. “Jadi konten yang paling popular di platform Meta sekarang adalah bentuknya video dan video pendek, jadi kalau postingan dalam bentuk video pendek itu rangkingnya lebih tinggi daripada format bentuk konten yang lain,” ungkapnya.

Selain itu, strategi untuk mengoptimalkan kampanye G20 Indonesia di platform Meta Dara menjelaskan, diperlukan adanya konsistensi dalam membuat postingan. Konsistensi ini, sebenarnya adalah melatih sistem algoritma untuk mencari audien yang paling sesuai dengan pencapaian postingan yang diunggah seberapa besar di tonton.

“Sebenarnya konsistensi ini itu untuk melatih sistem algoritma untuk mencari audiens yang paling sesuai dengan reach kita. Jadi kalau tidak rajin memposting, sistem algoritma akan mulai dari awal lagi mencari audiensi yang relevan,” pungkasnya.

Dara menambahkan waktu memposting konten pun ada strateginya, pengelola akun di platform Meta harus tahu kapan waktu yang tepat memposting konten agar dilihat masyarakat luas. Tak hanya itu, konten yang di posting pun harus memiliki beberapa nilai. Diantaranya konten yang bernilai otentik, interaktif, relevan, serta currently atau baru – baru ini terjadi.

Di akhir acara, Dara berpesan agar segera di implementasikan dan dilakukan untuk kampanye G20 Indonesia ini melalui media platform Meta, mengingat Presidensi G20 ini akan segara digelar dalam waktu dekat. “Jadi semangat terus dan semoga persiapan untuk mempromosikan G20 nya menjadi lebih lancar lagi,” tutupnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-vin)