Insurance Forum Selaraskan Renstra Industri Perasuransian

:


Oleh lsma, Senin, 17 Oktober 2022 | 21:38 WIB - Redaktur: Untung S - 435


Jakarta, InfoPublik - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menjelaskan bahwa Insurance Forum bertujuan untuk menyelaraskan rencana strategis industri perasuransian dengan fokus perekonomian yang diangkat oleh para pimpinan negara dalam diskusi G20 Presidency.

Kegiatan Insurance Forum merupakan inisiasi Global Federation Insurance Association (GFIA) dari GFIA yang selalu dilaksanakan di negara yang menjadi tuan rumah G20 Presidency.

“Sejak Desember 2021, AAJI telah resmi menjadi salah satu anggota dari GFIA. Oleh karenanya, bertepatan dengan penyelenggaraan G20 Presidency di Indonesia, AAJI berkesempatan menyelenggarakan Insurance Forum 2022. Pada kegiatan ini kami berharap akan muncul berbagai rencana strategis yang dapat diterapkan oleh industri asuransi dalam mendukung strategi pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi nasional,” jelas Budi dalam konferensi pers Insurance Forum 2022 di Bali, Senin (17/10/2022).

Untuk diketahui, AAJI kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan bertajuk Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) di Bali pada 17-18 Oktober 2022. Tahun ini, AAJI didukung GFIA membalut seminar DRiM dalam acara yang lebih besar bernama Insurance Forum 2022.

Mengangkat tema “Supportive Strong, Inclusive & Sustainable Recovery”, acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan yang berkelas internasional. Ini merupakan pertama kalinya Insurance Forum diselenggarakan di Indonesia.

Ketua Panitia Insurance Forum 2022, Sainthan Satyamoorthy menyatakan bahwa pelaksanaan yang pertama ini merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan bagi AAJI, untuk bisa menyajikan acara yang mampu menghasilkan solusi atas setiap permasalahan yang ada di industri asuransi Indonesia.

“Insurance Forum merupakan wadah untuk saling terhubung, berdiskusi, bertukar pengalaman dan ide serta memformulasikan strategi yang mampu menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi industri asuransi saat ini. Setiap strategi yang dihasilkan seluruhnya akan bermuara pada peningkatan perlindungan dan pelayanan para pemegang polis,” ujar Sainthan.

Insurance Forum 2022 berfokus pada pembahasan peran industri asuransi dalam potensi perkembangan ekonomi global. Sebagai gambaran penggunaan asuransi di Indonesia pada saat ini, berdasarkan data kinerja Industri Asuransi Jiwa total penetrasi asuransi jiwa terhadap total penduduk Indonesia pada periode Semester 1 2022 baru mencapai angka 8 persen.

Sejatinya angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 7,4 persen. Angka penetrasi ini didorong oleh peningkatan total tertanggung yang mencapai 19,1 persen atau berjumlah 73,9 juta orang. Peningkatan ini sesungguhnya menjadi angin segar bagi industri di tengah berbagai perlambatan yang terjadi di beberapa sektor industri keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK), Ogi Prastomiyono dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi COVID-19 mendorong interaksi digital jauh lebih banyak daripada sebelumnya, tak terkecuali di industri asuransi. Pandemi telah mengubah proses bisnis sektor asuransi menuju digitalisasi.

“Digitalisasi tidak hanya membantu perusahaan asuransi meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi operasi bisnis. Oleh karena Itu, OJK mendorong industri asuransi untuk bertransformasi dalam proses bisnis dan penyediaan layanan kepada konsumen, dengan mengoptimalkan penggunaan digital tools,” jelas Ogi dalam sambutannya di acara Insurance Forum 2022.

Foto: AAJI