Koordinasi dengan kedutaan besar negara-negara G20, serta negara undangan terus dilakukan untuk mempersiapkan partisipasi para pemimpin.
“Perwakilan mereka yang ada di Indonesia terus mempersiapkan
ground working untuk kehadiran para
leaders-nya,” kata Menlu Retno.
Hingga saat ini, belum ada satu pun pemimpin negara G20 yang mengonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022, meskipun Presiden RI Joko Widodo dalam wawancara khusus dengan
Bloomberg pada Agustus lalu, mengatakan Presiden China Xi Jinping, dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir.
Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden menyatakan kesediaannya untuk bertemu baik dengan Xi Jinping maupun Putin, jika keduanya menghadiri KTT G20.
Sementara itu, Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani, mengatakan sebagai Presiden G20, Indonesia siap memfasilitasi semua permintaan pertemuan bilateral selama berlangsungnya KTT.
Djani mengatakan reputasi Indonesia dalam menyelenggarakan acara internasional telah diakui dan mendapat dukungan dari negara-negara undangan.
Menyebut bahwa mayoritas pemimpin G20 akan hadir dalam KTT, Djani mengatakan hal itu menunjukkan kepercayaan terhadap presidensi G20 Indonesia, yang dijalankan di tengah rivalitas dunia.
“Indonesia adalah negara yang dalam kepemimpinannya selalu berusaha membuat semua negara
comfortable, kita juga punya
track record yang baik untuk memimpin KTT,” katanya.
Pemerintah juga memastikan bahwa persiapan logistik, lokasi, dan keamanan terus dimatangkan menjelang KTT G20.
Keterangan Foto: Menlu RI Retno Marsudi (tengah) memberikan pengarahan media tentang penyelenggaraan KTT G20, di Jakarta, Kamis (13/10/2022). (ANTARA/Yashinta Difa)