:
Oleh Taofiq Rauf, Rabu, 28 September 2022 | 19:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 198
Siaran Pers
Rabu, 28 September 2022
Tentang
Draf Leaders Declaration KTT G20 Sudah Separuh Jalan
Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, penyusunan draf Leaders Declaration dalam Sherpa Meeting ke-3 hampir rampung. Menurutnya, sebagian besar isu-isu substansial telah termuat secara ringkas dalam draf tersebut.
"Kita sudah membahas hampir sebagian besar, separuh dari paragraf itu (Leaders Declaration), tentu masih ada dinamika yang harus diselesaikan," kata Edi dalam konferensi pers Sherpa Meeting ke-3, Rabu (28/9/2022).
Selain ringkas, muatan Leaders Declaration itu juga mengandung optimisme dunia untuk bisa keluar dari situasi global saat ini. Karenanya, bahasa ataupun narasi yang dibangun dalam draf tersebut menggunakan narasi positif.
Pasalnya, hasil maupun rekomendasi yang disampaikan oleh G20 merupakan referensi utama bagi negara-negara lain dalam mengambil kebijakan. Karenanya, hal-hal substansial akan termuat di dalam Leaders Declaration dengan mempertimbangkan kepentingan bersama.
"Bahasa yang bangun di dalam Leaders Declaration bernuansa positif untuk mendorong tindak lanjut yang arahnya positif. Ini yang kita dorong ke Sherpa dan lembaga internasional untuk menggunakan bahasa yang positif," ujar Edi yang juga merupakan Co-Sherpa G20 Indonesia itu.
Selain itu, kata dia, konten dokumen yang akan disampaikan Kepala Negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 itu juga dipertimbangkan untuk bersifat akomodatif. Sebab, hasil yang diperoleh dari forum G20 tak hanya diperuntukkan bagi negara anggota, melainkan untuk kepentingan dunia.
"Jadi kita ingin tidak hanya sekadar narasi, tapi ada hal konkret yang dihasilkan. Itu yang kita kolaborasikan di dalam dokumen yang kita sampaikan," jelas Edi.
Adapun dalam pertemuan pertama di Sherpa Meeting ke-3 ini, para sherpa, undangan, dan lembaga internasional yang hadir telah membahas isu-isu strategis yang menjadi topik utama dalam Presidensi G20 Indonesia. Bahasan tersebut mencakup infrastruktur kesehatan global, ekonomi digital, transisi energi, dan persoalan ketahanan pangan dunia.
Isu ketahanan pangan dunia menjadi topik tambahan dalam pembahasan dan penyusunan draf Leaders Declaration. Pasalnya, apa yang akan nanti disampaikan dan disepakati oleh pemimpin negara anggota G20 harus menunjukkan respons terhadap dinamika global saat ini.
Rangkaian pertemuan Sherpa Meeting ke-3 kali ini diselenggarakan di Yogyakarta dan diikuti oleh 39 delegasi yang terdiri dari 20 perwakilan anggota G20, 9 tamu undangan, dan 10 organisasi internasional. Dari total itu, hanya 1 perwakilan yang mengikuti forum secara daring.
Pertemuan Sherpa Meeting ke-3 akan membahas semua capaian dari 12 working group dan 10 engagement group yang berada di bawah naungan Sherpa Track. Seluruh agenda, baik dari working group di tingkat menteri dan engagement group sedianya telah berakhir.
Adapun 12 working group dan 10 engagement group itu terdiri dari 437 pertemuan, 184 pertemuan resmi di berbagai level, dan 253 side event. Hanya tersisa satu pertemuan tingkat menteri yang masih berlangsung, yakni pertemuan menteri pertanian negara G20 (Agriculture Ministerial Meeting) pada 27-29 September 2022.(Foto: Humas Ekon)
***
Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong (0816785320).
Dapatkan informasi lainnya di http://infopublik.id