:
Oleh Tri Antoro, Rabu, 21 September 2022 | 18:54 WIB - Redaktur: Untung S - 334
Jakarta, InfoPublik - Pada Pertemuan Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIIMM) G20 membuka peluang peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Australia. Hal itu, dinilai menjadi bagian penting dalam mencapai kinerja ekspor jasa Indonesia yang lebih memuaskan di masa depan.
Oleh karena itu, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Xtramile Solutions Pty Ltd sangat penting bagi kedua negara.
“Saya ucapkan selamat kepada Xtramiles Solutions dan UGM atas kesepakatan yang akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia di bidang perdagangan jasa,” ucap Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran pers yang diterima InfoPublik, Rabu (21/9/2022).
Dalam MoU tersebut, Xtramile Solutions Pty Ltd akan merekrut lulusan Fakultas MIPA Jurusan Ilmu Komputer UGM tahun 2023-2028. Perusahaan Australia ini didirikan tahun 2004 oleh diaspora Indonesia yang menyediakan jasa IT khususnya di bidang kesehatan, khususnya rumah sakit pemerintah Australia dan institusi kesehatan swasta di Australia.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, MoU ini sebagai bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan antara akademisi dan dunia usaha. MoU ini juga menciptakan peluang bagi anak-anak muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilannya dan berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
“MoU ini adalah sebuah terobosan nyata dari konsep economic powerhouse dan merupakan bagian penting dari Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang menjadi pembeda dengan bentuk kerja sama sejenis yang telah Indonesia miliki sebelumnya,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Secretary Tim Yeend.
Pertemuan dilakukan di sela rangkaian kegiatan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Bali, pada 21—23 September 2022. Mendag Zulkifli Hasan dan Associate Secretary
Tim Yeend membahas penguatan hubungan ekonomi, khususnya perdagangan, baik secara bilateral, regional maupun multilateral.
“Saya dan Australia mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan kedua negara yang telah berkontribusi besar dalam mendorong peningkatan perdagangan Indonesia dan Australia. Di antaranya melalui pemanfaatan IA-CEPA dan ASEAN, Australia, New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA),” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Pada pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi partisipasi Australia di G20 TIIMM dan Australia menyatakan kesiapannya mendukung kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Keduanya juga berkomitmen untuk saling mendukung terjaminnya keamanan pangan dan energi di kedua negara.
Terkait Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan pentingnya RCEP demi pembangunan ekonomi di kawasan dan menyampaikan perkembangan proses ratifikasi.
“Parlemen kami telah menyetujui RUU RCEP untuk menjadi UU pada 30 Agustus 2022. Selanjutnya akan dilakukan proses pengundangan oleh Presiden” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Menutup pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan mengajak pebisnis dan kalangan pengusaha Australia untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37. Pameran dagang terbesar di Indonesia ini akan dilaksanakan secara fisik pada 19—23 Oktober 2022 dan secara virtual pada 19 Oktober–19 Desember 2022.
“Saya mengundang pebisnis dan kalangan pengusaha Australia untuk berpartisipasi pada Expo tersebut karena TEI dapat menjadi wadah yang tepat bagi pelaku usaha dalam mengembangkan hubungan perdagangan kedua negara,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Foto: Humas Kemendag