:
Oleh Tri Antoro, Selasa, 20 September 2022 | 19:23 WIB - Redaktur: Untung S - 277
Jakarta, InfoPublik - Penasehat Utama The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Lili Yan Ing merekomendasikan dua poin dalam pertemuan 3rd Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) meeting G20.
Pertama, G20 harus melanjutkan dan membangun kolaborasi multilateral yang ada,untuk investasi yang lebih berkelanjutan, dapat diprediksi, non-diskriminatif, dan transparan. Seperti WTO Joint Statement on Investment Facilitation for Development.
Kedua, G20 harus lebih memperhatikan upaya sistematis untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Sehingga, pada saat beralih ke Industri 4.0, dapat menghindari melebarnya kesenjangan teknologi.
"Meningkatkan keterampilan tenaga kerja kita, saat mereka beralih ke Industri 4.0, untuk menghindari melebarnya kesenjangan sebagai konsekuensi yang tidak diinginkan," kata Lili Yan Ing melalui siaran pers yang diterima pada Selasa (20/9/2022).
Menurut Lili Yan Ing, rekomendasi yang diberikan sebagai respon dalam menyikapi dampak pandemi COVID-19 dan meningkatnya ketegangan politik global yang telah menimbulkan tantangan serius bagi ekonomi global.
“Mempertimbangkan tantangan ini, langkah-langkah fasilitasi investasi dalam mempromosikan investasi yang berkelanjutan, tahan iklim, dan inklusif perlu diperhitungkan, dan transisi menuju Industri 4.0 khususnya di sektor manufaktur juga harus mempertimbangkan keberlanjutan dan inklusivitas,” kata Ing.
Akhir kata, Lili Yan Ing, menekankan pentingnya investasi dan industrialisasi berkelanjutan sebagai landasan untuk mencapai pemulihan ekonomi yang tangguh dan inklusif. Jadi, memperhatikan pentingnya berbagi praktik terbaik tentang investasi berkelanjutan, untuk pembentukan G20 Sustainable Investment Policy Toolkit.
"menyuarakan dukungannya untuk pembentukan G20 Sustainable Investment Policy Toolkit," tutur Ing.
Pertemuan TIIWG G20 berfokus pada peningkatan aksi kolektif dan penguatan komitmen di bawah enam prioritas TII G20 Indonesia, yaitu (1) Reformasi WTO; (2) Peran Sistem Perdagangan Multilateral untuk Memperkuat Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs); (3) Respons Perdagangan, Investasi dan Industri terhadap Pandemi dan Arsitektur Kesehatan Global; (4) Perdagangan Digital dan Rantai Nilai Global (GVC); (5) Mendorong Investasi Berkelanjutan Bagi Pemulihan Ekonomi Global; dan (6) Industrialisasi yangBerkelanjutan dan Inklusif melalui Industri 4.0.
Pertemuan ketiga TIIWG diikuti dengan rangkaian Pertemuan G20 Tingkat Menteri Perdagangan, Investasi dan Industri (TIIMM) pada 22-23 September 2022 di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Nusa Dua, Bali.
Foto: Humas Kemendag