Oleh Taofiq Rauf, Kamis, 15 September 2022 | 12:05 WIB - Redaktur: Untung S - 820
Jakarta, InfoPublik - Beberapa negara anggota G20 menyatakan minatnya dalam pelatihan kejuruan berbasis masyarakat yang dipromosikan oleh Indonesia selama pertemuan keenam Kelompok Kerja Ketenagakerjaan (EWG) G20 yang diselenggarakan di bawah Kepresidenan G20.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi, menyatakan bahwa forum mendorong musyawarah pengembangan sumber daya manusia melalui keterlibatan komunitas.
“Kami terus menggalakkan pelatihan vokasi berbasis masyarakat, meskipun beberapa pihak sebelumnya mengungkapkan kebingungan mereka atas usul kami. Kami akan menawarkan sesuatu yang saya yakini akan menjadi terminologi dan konsep yang akan mereka adopsi,” ujarnya saat menjelaskan hasil pertemuan EWG 20 di Jimbaran, Bali, Selasa (13/9/2022).
EWG G20 adalah forum untuk membahas aspek ekonomi dan sosial dari kebijakan terkait ketenagakerjaan. EWG juga merupakan sarana bagi anggota G20 untuk bertukar ide dan praktik terbaik di negara masing-masing.
Indonesia, lanjut Anwar, telah menerapkan pelatihan vokasi melalui Balai Latihan Kerja “Kami juga menemukan terobosan ketika beberapa pihak memberi kami usulan tentang bagaimana BLK komunitas ini dapat diadopsi di negara lain,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan beberapa negara dengan kondisi yang mirip dengan Indonesia, seperti Argentina, Brasil, dan India, telah menyatakan minatnya pada komunitas berbasis pelatihan vokasi yang diusulkan oleh Indonesia.
“Karena pada hakekatnya tugas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak hanya dari pemerintah, perusahaan, sekolah, atau lembaga pendidikan tetapi juga masyarakat melalui community-based pelatihan kejuruan,” ujarnya.
Selain pelatihan kejuruan berbasis masyarakat, beberapa masalah lain tentang mencapai tempat kerja yang inklusif dan mewujudkan pekerjaan yang berkelanjutan di UMKM dan sektor informal, juga telah dibahas dalam EWG G20.
Diskusi lain yang diharapkan resolusinya menjelang G20 Pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan (LEMM) pada Rabu (14/9/2022) adalah musyawarah untuk memastikan tenaga kerja dan perlindungan sosial di tengah berlangsung perubahan pola kerja dan peningkatan strategi keahlian agar sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia dengan tuntutan pasar kerja.
Dalam pembukaan LEMM G20 di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan bahwa vokasi turut menjadi sorotan dalam pertemuan itu adalah pengembangan kapasitas SDM untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan produktivitas.
"Salah satu pendekatan yang telah kita sepakati untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas sumber daya manusia yang berkelanjutan adalah melalui community based vocational training," jelas Menaker Ida dalam pertemuan para menteri buruh dan tenaga kerja G20 itu. (*)
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (tengah) bersama Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan India Bhupender Yadav (keenam kiri), Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Turki Vedat Bilgin (keenam kanan), Menteri SDM dan Pembangunan Sosial Arab Saudi Ahmed Al-Rajhi (keempat kanan) dan Menteri Ketenagakerjaan negara anggota G20 mengikuti sesi foto usai pertemuan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM) di Jimbaran, Badung, Bali, Rabu (14/9/2022). foto: Antara
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id