Lokakarya Budaya G20, Menghadirkan Beragam Permainan Tradisional Indonesia

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 13 September 2022 | 18:46 WIB - Redaktur: Untung S - 1K


Borobudur, InfoPublik – Guna memajukan, mempromosikan, dan mengingatkan kembali budaya spiritual, permainan rakyat hingga olahraga tradisional. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelanggarakan Lokakarya Budaya dan Dolanan yang di mana event tersebut salah satu rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM) G20, digelar di Wringin Putih, Borobudur, Selasa (13/9/2022).

Suparyo, Tokoh Masyarakat Wringin Putih Borobudur mengungkapkan, acara lanjutan dari event budaya dari G20 itu menampilkan beragam kesenian, kebudayaan sejak zaman dahulu, serta permainan tradisional yang dahulu pernah favorit di zamannya.

“Beragam permainan itu mulai dari enggrang, bakiak, hingga gredekan. Khusus untuk gredekan, permainan itu sepertinya sudah mulai punah. Padahal permainan tersebut pada zamannya sangat digandrungi. Cara memainkannya dengan di dorong dari belakang dengan kontur jalan yang menurun. Karena gredekan ini tidak bisa menggenjot. Permainan itu sudah hilang,” terangnya.

Lanjutnya, melihat saat ini, di mana generasi muda sudah sangat tidak mengenal permaian rakyat, maka pihaknya akan mengusulkan agar kedepannya akan melestarikan permainan tradisional untuk dimuseumkan.

“Sehingga masyarakat yang ingin melihat permaian tradisioanl tersebut bisa berkujung ke dusun ringin putih. Sedangkan untuk pasar seperti itu akan dipermanenkan,” paparnya.

Ahmad Saeful Mubarok, Masyarakat Desa Bigaran, menambahkan, saat ini generasi muda sudah sangat tidak mengenal permainan tradisional, untuk itu pada event itu pihaknya membawa dolanan janur. Pihaknya menampilkan permainan itu agar para tamu undangan tahu kalau di Jawa, janur bisa dibuat berbagai kerajianan maupun permainan benjor atau dekorasi lainnya.

“Kami menampilkan dolanan janur, Karena dari kita kecil sudah diajari mainan janur, tidak seperti zaman sekarang yang sudah dengan gawainya. Hari ini kita buat sebanyak-banyaknya jenis permainan seperti bola, kris, pecut, pedang-pedangan,” tuturnya.  

Foto: Agus Siswanto Infopublik