:
Oleh G. Suranto, Jumat, 29 Juli 2022 | 22:04 WIB - Redaktur: Untung S - 234
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah sukses menggelar pertemuan ketiga Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20 yang berlangsung pada 27 sampai 28 Juli 2022 secara hibrida dari kota Bandung, Jawa Barat.
Pada pertemuan itu, Kemendikbudristek kembali menegaskan pentingnya menguatkan semangat gotong royong sebagai landasan dari upaya negara-negara G20 untuk mereimajinasi, membangun kembali, serta memulihkan sektor pendidikan.
“Pertemuan ketiga EdWG itu menandai komitmen kita untuk bergotong royong mempertahankan kolaborasi dan kemitraan agar dapat pulih bersama dan pulih lebih kuat, khususnya di bidang pendidikan,” jelas Chair of G20 EdWG, Iwan Syahril, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Pada kesempatan yang sama, Alternate Chair G20 EdWG, Anindito Aditomo, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen (BSKAP) Kemendikbudristek memaparkan draf dari laporan dan kompendium EdWG G20. “Apresiasi saya sampaikan kepada para delegasi G20 yang telah memberikan masukan dan berkomitmen untuk terus bergotong royong dalam upaya mentransformasi dunia pendidikan,” kata Anindito.
Konsep gotong royong, menurut Gianluca Grandi, Troika Co-chair G20 EdWG dari Italia, mendukung tujuan EdWG G20 pada Presidensi Indonesia untuk membangun sistem pendidikan yang adil, tangguh, dan berkelanjutan.
Apresiasi juga disampaikan para delegasi atas inisiatif Kemendikbudristek untuk membawa hasil EdWG G20 kepada negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Transforming Education Summit (TES) yang akan diselenggarakan pada 19 September 2022 di New York.
Sebagai wujud nyata komitmen Kemendikbudristek untuk menguatkan kolaborasi dalam upaya pencapaian agenda prioritas ketiga, yaitu Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnerships), pada pertemuan ketiga EdWG turut diundang Ketua Kelompok Kerja Ketenagakerjaan (Employment Working Group/EWG) G20, yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi, serta kelompok pelibatan (engagement group) seperti Civil20 (C20) dan Think20 (T20) untuk berbagi informasi dan pengalaman kepada para delegasi EdWG.
Delegasi C20, Imelda Usnadibrata, memaparkan hasil dari kolaborasi antara kebijakan pemerintah dengan gerakan kemasyarakatan dalam upaya memperbaiki sistem pendidikan secara global. Adapun delegasi dari T20, Heni Kurniasih, menjelaskan bahwa sistem pendidikan pascapandemi perlu berfokus pada perwujudan pendidikan yang inklusif dan mampu mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan-keterampilan yang relevan di masa depan.
Masukan dari kedua kelompok pelibatan tersebut selaras dengan agenda prioritas keempat EdWG G20 yaitu Masa Depan Dunia Kerja Pasca-COVID-19 (The Future of Work Post-COVID19).
Pada pertemuan ini, Kemendikbudristek juga mengundang organisasi internasional seperti UNICEF, UNESCO, dan OECD untuk berbagi perkembangan terbaru dalam transformasi sistem pendidikan di konteks global. UNESCO memaparkan G20 Skills Strategy yang dikembangkan bersama Kelompok Kerja Ketenagakerjaan EWG G20 untuk mendukung pendekatan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning approach) dalam upaya mempersiapkan peserta didik dengan dunia kerja di masa mendatang.
Iwan Syahril menutup sesi terakhir EdWG ketiga itu dengan mengundang para delegasi untuk hadir pada pertemuan EdWG keempat dan pertemuan tingkat menteri bidang pendidikan yang akan diadakan di Bali pada September 2022 mendatang.
“Saya percaya pertemuan di Bali nanti akan menjadi peristiwa yang monumental untuk pulih bersama menjadi lebih kuat. Saya sangat mengapresiasi kehadiran dan kontribusi para delegasi dalam pertemuan EdWG ketiga ini,” tutup Iwan.
Sumber Foto: Kemendikbudristek