:
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 29 Juli 2022 | 13:49 WIB - Redaktur: Untung S - 575
Jakarta, InfoPublik – Risiko serangan siber yang semakin tinggi di tengah peningkatan lalu lintas data yang memanfaatkan teknologi digital diantisipasi oleh Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau digital economy working group (DEWG) G20 2022, dengan merumuskan isu arus data bebas dengan kepercayaan atau Data Free Flow With Trust (DFFT) dan arus data lintas batas negara atau Cross-Border Data Flow (CBDF).
Demikian dikatakan Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia (Stafsus Menkominfo) sekaligus Alternate Chair DEWG G20 2022, Dedy Permadi, dalam Hukumonline International Law Webinar Series 2022 dari Jakarta, pada Kamis (28/7/2022).
"Berangkat dari kebutuhan (antisipasi risiko) tersebut, Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20 Indonesia pada 2022 yang diampu oleh Kementerian Kominfo mengangkat isu Data Free Flow With Trust (DFFT) dan Cross-border data flow (CBDF) bersama isu Konektivitas dan pemulihan pasca COVID-19; dan Kecakapan digital dan literasi digital sebagai isu prioritas DEWG," ujarnya.
Stafsus Dedy mengatakan, sepanjang gelaran pertemuan DEWG sejak Maret 2022, khususnya di pertemuan Ketiga pada 20-22 Juli 2022 lalu, dilakukan pembahasan DFFT dan CBDF bersama pemangku kepentingan terkait seperti akademisi, organisasi internasional, pelaku usaha, dan beberapa perwakilan masyarakat sipil.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Kominfo mendorong pembahasan keadilan, keabsahan, transparansi, dan timbal balik (fairness, lawfulness, transparency, dan reciprocity) untuk menjadi rujukan tata kelola data lintas batas negara anggota G20.
“Melalui diskusi itu, DEWG berharap dapat memfasilitasi ruang diskusi untuk mengidentifikasi elemen konvergensi baik di level nasional, regional maupun multilateral untuk mendorong interoperabilitas data untuk menghadirkan arus data lintas batas yang terpercaya," tuturnya.
Dia mengapresiasi penyelenggaraan webinar itu karena akan menjadi salah satu sarana untuk memperluas pengetahuan peserta dalam memahami unsur-unsur signifikan arus data lintas batas.
Selain itu, webinar diharapkan bisa memembangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya isu-isu yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia, khususnya DEWG G20.
"Itu menjadi momentum partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung pembahasan terkait arus data di forum DEWG dalam rangka mewujudkan pemulihan ekonomi pasca-pandemi melalui teknologi digital," ungkapnya.
Stafsus Dedy juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
"Mari terus perkuat kolaborasi dan sinergi: bersama kita bangkit, untuk mewujudkan ruang digital yang lebih sehat, aman, dan produktif bagi semua," tandasnya.
Foto: Ryiandhy BN/InfoPublik