:
Oleh Tri Antoro, Jumat, 22 Juli 2022 | 20:58 WIB - Redaktur: Untung S - 437
Labuan Bajo, InfoPublik - Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 Labuan Bajo, diyakini dapat meningkatkan kemampuan atau kecakapan digital generasi pemuda di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya penguasaan berbagai fitur-fitur aplikasi digital yang marak berkembang saat ini.
Sehingga harapannya, generasi muda NTT itu selain bisa beradaptasi dengan cepat perkembangan teknologi digital juga dapat menggunakannya untuk hal-hal yang lebih produktif demi masa depan gemilang.
"DEWG G20 dapat membuat anak-anak muda Manggarai Barat dan sekitarnya menjadi trainer penggunaan fitur-fitur aplikasi digital, bagi generasi muda lainnya serta masyarakat luas," kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi, kepada InfoPublik di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, usai pelaksanaan hari ketiga DEWG G20, Jumat (22/7/2022).
Dalam rangkaian DEWG G20 Labuan Bajo, lanjut Dedy, Kementerian Kominfo menggandeng perusahaan aplikasi Meta dalam meningkatkan kemampuan generasi muda di Manggarai Barat dan sekitarnya, dalam bentuk pelatihan penggunaan fitur-fitur aplikasi digital secara daring dan luring.
Pelatihan yang dimaksud seperti yang diselenggarakan dalam side event DEWG Labuan Bajo bertajuk "Meta Bacarita Produk Lokal", selama dua hari pada 21-22 Juli 2022.
Pelatihan itu khsusu terkait bagaimana menggunakan fitur-fitur aplikasi WhatsApp, Meta, Tokopedia, hingga Gojek untuk pengembangan jiwa kewirausahaan.
"Saya yakin dengan pelatihan-pelatihan seperti itu kita bisa fokus memanfaatkan media sosial untuk tujuan positif, kreatif, dan produktif," kata Dedy.
Selanjutnya, menurut Dedy, para generasi muda Manggarai Barat yang telah menguasai penggunaan fitur-fitur aplikasi digital dapat mengajarkan kepada lingkungan sekitarnya. Jadi, ilmu pengetahuan yang diberikan pada saat pelatihan dapat menyebar lebih luas lagi.
"Menjadi agen-agen perubahan dalam mengajarkan penggunaan aplikasi digital kepada teman, keluarga, dan rekan kerja," katanya lagi.
Kecakapan Digital
Dedy mengungkapkan, dalam pembahasan 3rd DEWG Meeting G20 kali ini membahas tentang kecakapan digital. Indonesia mendorong setiap anggota negara-negara G20 dapat saling bersinergi dalam mewujudkan kecakapan digital di masing-masing negara.
Adanya saling sinergi dalam bentuk kerja sama yang dijalin antar negara-negara G20, tentunya dapat membuat penggunaan aplikasi digital secara global menjadi lebih cakap. Artinya, fitur aplikasi tersebut dapat dipergunakan secara produktif oleh setiap masyarakat di masing-masing negara.
"Pembahasan DEWG salah satunya adalah tentang kecakapan digital, jadi DEWG dapat berdampak pada anak muda di Manggarai Barat," tuturnya.
Dedy berharap, kecakapan digital yang terbangun melalui pembahasan DEWG G20 dapat membuat penyebaran berita tidak benar (hoaks) menjadi berkurang secara masif. Sehingga, penggunaan fitur dalam aplikasi digital sepenuhnya untuk kegiatan yang produktif di masa depan.
"Jangan dipergunakan untuk menyebarkan hoaks, bullying, menipu, dan judi online," pungkas Dedy.
Diketahui, dalam pertemuan ketiga DEWG itu, hadir 20 delegasi negara-negara G20 terdiri atas 17 delegasi hadir fisik dan 3 delegasi menghadiri secara virtual.
Hadir pula dua negara undangan serta tiga organisasi internasional, yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Hadir juga perwakilan kampus Perguruan Tinggi nasional, yakni Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada.
Penyelenggaraan pertemuan ketiga DEWG G20 akan berlangsung dari 20-22 Juli 2022 yang bertempat di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Ryiadhy Budhy Nugraha/ InfoPublik