Aneka Produk UMKM Ramah Lingkungan Menggoda Delegasi Sherpa G20

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 11 Juli 2022 | 21:59 WIB - Redaktur: Untung S - 248


Labuan Bajo, InfoPublik - Aneka produk ramah lingkungan menarik perhatian para delegasi dan undangan pertemuan kedua atau 2nd Sherpa Meeting G20 di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mengikuti pameran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 2nd Sherpa Meeting, Ketua Rumah Pekerti, Oma Bekti, terlihat sibuk mempromosikan produknya kepada para delegasi dan undangan yang mengunjungi stand-nya.

"Kita membuat produk-produk yang ramah lingkungan. Kita tidak hanya sekedar berjualan, tetapi bagaimana kita bisa bersedekah pada alam," kata Oma Bekti saat ditemui InfoPublik, di Plataran Atlantis Beach Club Desa Gorontalo, Labuan Bajo, Senin (11/7/2022).

Menurut Oma Bekti, para delegasi dan undangan sangat antusias dengan beberapa produk yang dipamerkan seperti tempat tisu, tatakan gelas, aksesoris, pembalut guna ulang dan produk lainnya yang ramah lingkungan.

Selain ramah lingkungan, para delegasi pun kagum karena seluruh produk di Rumah Pekerti dibuat oleh komunitas perempuan penyandang disabilitas dan korban kekerasan dalam rumah tangga.

Oma Bekti menjelaskan, untuk tempat tisu terbuat dari daun gebang yang banyak di Manggarai Barat. Daun tersebut dijemur kemudian dianyam menjadi berbagai macam produk.

"Selain itu, kita juga buat coaster (tatakan gelas) yang terbuat dari daur ulang tutup botol yang dilelehkan," terang dia.

Oma Bekti menyatakan, Rumah Pekerti berdiri pada 2014, atas inisiatif masyarakat di Kelurahan Wae Kelabu Manggarai Barat,

Rumah Pekerti beranggotakan dari berbagai kalangan, mulai dari perempuan yang menjadi kepala rumah tangga, penyandang disabilitas hingga korban KDRT.

Rumah Pekerti menjadi wadah komunitas bagi perempuan. Bukan hanya membuat produk, komunitas ini juga meningkatkan kualitas hidup dan keterampilan perempuan melalui edukasi.

Komunitas ini juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan pariwisata secara berkelanjutan.

Oleh karenanya, ia berharap agar event-event seperti itu rutin digelar, agar produk UMKM bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

"Kita berharap secara nasional, jika ada kegiatan di Labuan Bajo, kita dilibatkan. Jika produk kita belum layak terbang tolong dikualitaskan," harap dia.

Sherpa ke-2 di Labuan Bajo itu diselenggarakan pada 9-13 Juli 2022 sejak delegasi tiba. Labuan Bajo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempromosikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata premium bagi turis mancanegara.

Pada pertemuan hari kedua Senin (11/7/2022), masih cukup padat dengan pelaksanaan sidang sesi kedua hingga keempat, yang meliputi pembahasan digitalisation updates dari Digital Economy Working Group (DEWG), Education WG, Employment WG, Trade, Investment, and Industry (TIIWG), dan Empower.

Foto: Amiriyandi InfoPublik