Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Fiji mengapresiasi undangan Indonesia untuk menghadiri pertemuan menteri luar negeri (Menlu) kelompok 20 negara ekonomi besar dunia (G20) sebagai wakil dari negara-negara kepulauan.
Apresiasi itu disampaikan oleh Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Republik Fiji Josaia Voreqe Bainimarama saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Bali pada Kamis, seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), melalui keterangan tertulis, Kamis (7/7/2022).
Apresiasi itu disampaikan oleh Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Republik Fiji Josaia Voreqe Bainimarama saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Bali pada Kamis, seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), melalui keterangan tertulis, Kamis (7/7/2022).
PM Bainimarama berpendapat bahwa undangan tersebut menunjukkan inklusivitas presidensi G20 Indonesia dan keberpihakan terhadap kepentingan negara berkembang.
Selanjutnya, Pemerintah Fiji juga mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam berbagai isu global, seperti penanganan pandemi COVID-19, dan upaya menghentikan perang.
Dalam konteks kerja sama bilateral, Fiji mengapresiasi bantuan teknis Indonesia, antara lain dalam bentuk pembangunan salah satu sekolah di Fiji, dan pelatihan teknik sipil, dalam kerangka pengembangan sumber daya manusia.
Dalam pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Fiji itu telah dibahas juga secara khusus komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam penanganan perubahan iklim dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Kedua Menlu juga menyampaikan harapan agar pembahasan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Indonesia-Fiji dapat segera diselesaikan.
Pada kesempatan itu, PM Bainimarama pun kembali menegaskan penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
Para menteri luar negeri (Menlu) G20 akan berkumpul ketika dunia berjuang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti dampak perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan meningkatnya krisis ketahanan pangan.
Mengenai dampak perang Rusia-Ukraina, para anggota G20 juga akan membahas konsekuensi yang ditimbulkan perang itu pada inflasi, keamanan ekonomi, pasar energi internasional, serta perdamaian dan keamanan.
Secara kolektif, anggota G20 mewakili sekitar 80 persen ekonomi global, dua pertiga penduduk dunia, dan tiga perempat perdagangan internasional.
G20 beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, dan Uni Eropa.
Tahun ini adalah kali pertama Indonesia memegang keketuaan G20.
(Foto: ANTARA)
Selanjutnya, Pemerintah Fiji juga mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam berbagai isu global, seperti penanganan pandemi COVID-19, dan upaya menghentikan perang.
Dalam konteks kerja sama bilateral, Fiji mengapresiasi bantuan teknis Indonesia, antara lain dalam bentuk pembangunan salah satu sekolah di Fiji, dan pelatihan teknik sipil, dalam kerangka pengembangan sumber daya manusia.
Dalam pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Fiji itu telah dibahas juga secara khusus komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam penanganan perubahan iklim dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Kedua Menlu juga menyampaikan harapan agar pembahasan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Indonesia-Fiji dapat segera diselesaikan.
Pada kesempatan itu, PM Bainimarama pun kembali menegaskan penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
Para menteri luar negeri (Menlu) G20 akan berkumpul ketika dunia berjuang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti dampak perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan meningkatnya krisis ketahanan pangan.
Mengenai dampak perang Rusia-Ukraina, para anggota G20 juga akan membahas konsekuensi yang ditimbulkan perang itu pada inflasi, keamanan ekonomi, pasar energi internasional, serta perdamaian dan keamanan.
Secara kolektif, anggota G20 mewakili sekitar 80 persen ekonomi global, dua pertiga penduduk dunia, dan tiga perempat perdagangan internasional.
G20 beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, dan Uni Eropa.
Tahun ini adalah kali pertama Indonesia memegang keketuaan G20.
(Foto: ANTARA)