Dunia Harus Merengkuh Potensi Digitaslisasi

:


Oleh lsma, Jumat, 8 Juli 2022 | 05:20 WIB - Redaktur: Untung S - 210


Jakarta, InfoPublik - Ketua Forum Business of Twenty (B20) Presidensi G20 Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menyatakan bahwa forum B20 mendorong perspektif global tentang bagaimana dunia harus merangkul potensi digital dan memitigasi transformasi digital.

"Digitalization Task Force yang dibentuk, bertujuan untuk memastikan bahwa digitalisasi mendorong pertumbuhan masa depan dengan menjembatani kesenjangan digital. Secara otomatis, hal itu akan mengarah kepada inklusivitas transformasi digital," kata Shinta dalam B20-G20 Dialogue: Digitalization Task Force pada Kamis (7/7/2022).

B20-G20 Dialogue Digitalization Task Force bertujuan untuk membawa pembahasan deklarasi multilateral yang telah didiskusikan oleh B20 Digitalization Task Force kepada G20 Digital Economy Working Group.

Dengan adanya Digitalization Task Force diharapkan para pembuat kebijakan global dan sektor digitalisasi global dapat berkolaborasi dalam kemitraan untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong transformasi digital yang inklusif, sehingga dapat mempercepat integrasi warga yang kurang mampu serta UMKM ke dalam ekosistem ekonomi digital, berdasarkan konsensus bersama untuk membangun keterampilan digital dan literasi yang lebih baik di seluruh dunia.

Shinta menambahkan, saat ini digitalisasi telah mengubah cara hidup masyarakat, baik cara hidup, cara bekerja, hingga cara berinteraksi dalam lingkungan. Karenanya, diperlukan usaha kolaboratif dalam menghadapi tantangan dan menjalankan kebijakan digital saat ini.

"Transformasi digital bukanlah isu baru dan merupakan hal yang terus didiskusikan. Tugas kita sekarang adalah membuatnya lebih adil, lebih inklusif, dan dapat diakses oleh masyarakat," kata

Shinta optimistis, bahwa rekomendasi kebijakan yang didiskusikan akan menjadi kontribusi luar biasa bagi masyarakat di masa yang akan datang.

"Saya berharap dialog hari ini akan membantu pemerintah dan para pemimpin bisnis untuk mendalami rekomendasi kebijakan dan membantu percakapan yang bermanfaat tentang bagaimana menerjemahkannya ke dalam tindakan COVID-19," ujar Shinta.

Menurut Shinta, rekomendasi kebijakan tersebut akan menjadi kunci untuk mencapai perbaikan yang signifikan di era digital saat ini.

Ia menambahkan, yang terpenting adalah bagaimana rekomendasi tersebut mengacu pada beberapa nilai yang sangat dianjurkan, yaitu bersifat universal, berkelanjutan, resiliensi, dan inklusif.